Pembangunan jembatan satwa yang dirancang bagi satwa liar untuk menyebrangi lintasan tol tanpa menganggu mobilitas manusia. (Foto: Okezone.com/WIKA)
JAKARTA - Proyek jalan tol IKN 3B-2 yang menghubungkan kawasan Kariangau menuju Simpang Tempadung terus dikebut. Proyek Strategis Nasional ini merupakan urat nadi utama dalam mendukung konektivitas menuju kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Proyek garapan kerja sama operasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA KSO) menjadi bukti komitmen dalam mendukung ekonomi masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan UMKM, hingga inovasi konstruksi untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan.
Dirancang membentang sepanjang 7,3 kilometer, Jalan Tol IKN Seksi 3B-2 mencakup sejumlah titik konstruksi strategis. Salah satunya pembangunan Interchange Kariangau yang menjadi simpul penting konektivitas wilayah, serta pembangunan 2 jembatan satwa sebagai komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.
Sebagai informasi jembatan satwa merupakan struktur yang dirancang bagi satwa liar untuk menyebrangi lintasan tol tanpa menganggu mobilitas manusia. Hal ini bertujuan mengurangi satwa liar tertabrak kendaraan serta meningkatkan keselamatan pengguna jalan tol tersebut.
Hingga Mei 2025, progres fisik proyek telah mencapai 62%, lebih cepat dari target rencana. Salah satu milestone penting yang telah tercapai adalah penyelesaian struktur Slab On Pile pada STA 6, 7, dan 9, yang membentang sepanjang 1,26 kilometer. Selain itu, pekerjaan Jembatan Satwa di STA 8 dan 10 menunjukkan kemajuan signifikan, dengan progres masing-masing sebesar 62,4% dan 53,7%.
Topping off pengecoran Arc Slab sisi kanan untuk kedua jembatan tersebut juga telah berhasil dilakukan sebagai penanda kemajuan struktur utama. Demikian dikutip dari keterangan WIKA, Rabu (28/5/2025).
Proyek ini juga menunjukkan pencapaian signifikan di kawasan Interchange Kariangau. Beberapa ramp akses dan struktur jembatan di zona-zona utama telah mencapai progres yang bervariasi, dengan beberapa ramp mencatatkan capaian di atas 60%. Dengan strategi pengerjaan simultan di berbagai titik, percepatan pembangunan tol ini diharapkan dapat terus dijaga secara optimal.
Dalam mendukung efisiensi dan kualitas pekerjaan, WIKA mengusung berbagai teknologi dan metode konstruksi inovatif. Di antaranya adalah penggunaan Corrugated Steel Plate setebal 8 mm pada struktur jembatan Satwa, yang berfungsi ganda sebagai bekisting dan bagian integral dari struktur komposit beton pelengkung setebal 1 meter.