MUI: Prabowo Menunjukkan Keberpihakan pada Kepentingan Strategis Nasional
JAKARTA –Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kiai Marsudi Syuhud, menegaskan bahwa narasi “Indonesia Gelap” tidak mencerminkan semangat kebangsaan yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan global.
“Presiden Prabowo Subianto mengedepankan pendekatan optimistis dalam mengelola sumber daya nasional. Beliau menyeimbangkan antara keinginan dan kenyataan, serta membangun narasi positif di tengah tantangan,” ujarnya, Jumat (25/4/2025).
Dikatakannya, pendekatan tersebut sejalan dengan nilai-nilai keagamaan yang mendorong umat untuk membangun masa depan dengan semangat optimisme dan kebersamaan, bukan rasa takut atau saling menyalahkan.
Menurutnya, transparansi komunikasi pemerintah menjadi kunci dalam menyampaikan kondisi negara secara jujur namun konstruktif, agar masyarakat memahami bahwa tidak semua keinginan dapat segera terpenuhi.
“Presiden Prabowo telah menunjukkan keberpihakan pada kepentingan strategis nasional dengan menetapkan prioritas pembangunan secara terukur dan realistis,”ujarnya.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab dalam merespons dinamika global yang turut mempengaruhi stabilitas ekonomi banyak negara, termasuk Indonesia,” tutup Kiai Marsudi.
Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia, Aditya Perdana, menambahkan, Presiden Prabowo telah sukses merangkul berbagai kekuatan politik untuk memperkuat stabilitas nasional.
Langkah ini bukan hanya simbol rekonsiliasi, tetapi juga menjadi modal penting dalam menciptakan pemerintahan yang inklusif dan responsif.
“Situasi politik saat ini seharusnya menjadi pemicu munculnya optimisme nasional, bukan justru narasi provokatif yang memecah belah bangsa. Komitmen Presiden terhadap prinsip demokrasi deliberatif patut diapresiasi, terlebih dengan sikap terbuka terhadap kritik dan masukan,” ungkapnya.