Arief Setyadi
, Jurnalis-Minggu, 27 Juli 2025 |21:12 WIB
Polda Riau bongkar praktik beras oplosan (Foto: Ist)
JAKARTA — Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau menggerebek gudang beras oplosan di Kota Pekanbaru, Riau. Total beras oplosan yang diamankan mencapai 9 ton.
Pengungkapan ini ternyata dilakukan setelah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bertemu Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dalam kunjungan kerjanya pada 22 Juli 2025. Dalam pertemuan itu, Amran membahas strategi penguatan ketahanan pangan nasional serta indikasi praktik curang dalam distribusi beras subsidi.
Sehari berselang, Polda Riau langsung bergerak cepat menggerebek gudang beras ilegal di Jalan Sail, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, dan mengamankan sekitar 9 ton beras oplosan siap edar. Pengusaha lokal berinisial R pun ditetapkan tersangka.
Modus yang dijalankan adalah mencampur beras berkualitas rendah dan beras reject, lalu mengemasnya ulang ke dalam karung berlabel SPHP Bulog ukuran 5 kg, seolah-olah itu adalah beras subsidi resmi.
Beras oplosan tersebut kemudian dijual dengan harga lebih tinggi yang menyebabkan kerugian bagi konsumen hingga Rp5.000–Rp9.000 per kilogram, tergantung merek dan kemasan.
"Saya sangat mengapresiasi kerja cepat Polda Riau. Penggerebekan ini menunjukkan komitmen nyata untuk melindungi masyarakat dari kecurangan pangan, sesuai arahan yang kita diskusikan,” katanya, Minggu (27/7/2025).
Ia menilai tindakan pelaku adalah bentuk pengkhianatan terhadap rakyat, sebab program SPHP didukung oleh subsidi negara untuk memastikan masyarakat berpenghasilan rendah tetap bisa mengakses beras berkualitas.
"Program SPHP didukung subsidi dari uang rakyat untuk membantu daya beli masyarakat dan menjaga inflasi. Saya bangga Polda Riau bergerak cepat pasca diskusi kita," imbuhnya.