Gantikan Ibu ke Baitullah, Air Mata dan Doa Jamaah Haji Termuda asal Aceh di Tanah Suci (Foto: Okezone)
MAKKAH - Di tengah lautan jamaah yang memadati Kota Suci Makkah, seorang pemuda 18 tahun asal Aceh, Muhammad Addin Imtiyas, menunaikan ibadah haji dengan hati penuh haru. Ia bukan hanya jamaah termuda dari provinsinya, tetapi juga anak yang melanjutkan cita-cita suci sang ibu yang telah tiada.
Ibunda Addin mendaftar haji bersama sang ayah pada 2012. Pasangan suami-istri ini memiliki mimpi suci, yakni pergi baitullah bersama-sama.
Namun, takdir berkata lain. Sekira 1,5 tahun lalu, ibunda Addin meninggal dunia. Posisi sang ibunda pun digantikan Addin yang masih sangat-sangat muda.
Langkah dan doa Addin selalu disematkan kepada sang ibunda tiap kali melihat pasangan suami-istri di Kota Makkah. Berstatus sebagai jamaah haji termuda asal Aceh, Addin menceritakan keinginan ibunya menjalankan ibadah haji.
"Salah satu motivasi Ibu untuk sembuh adalah bisa haji bareng ayah tahun ini," kata Addin saat diwawancara tim Media Center Haji (MCH), di Hotel sektor 9, wilayah Misfalah, Makkah, Minggu (25/5/2025).
1. Tak Bisa Tutupi Rasa Sedih
Meski senang bisa menunaikan ibadah haji tahun ini, Addin tak bisa menutupi kesedihannya. Sebab, ia gagal melihat ibunya mendampingi sang ayah pergi haji tahun ini.
"Perasaan saya senang, tapi sedih, karena seharusnya ibu yang mendampingi ayah berhaji," kata Addin sambil menetaskan air mata.
Addin mengatakan ibunya sebagai sosok yang disayang keluarga. Karena itu, ketika sang ibu pergi, dunia serasa runtuh bagi Addin dan keluarganya.
"Mama itu orangnya sangat sabar, penyayang dan dermawan. Jadi ketika mama wafat, kami semua merasa sangat kehilangan," tegas pria yang memiliki tiga saudara kandung ini.