Anak Bolak-balik Sakit Flu? Ini Panduan Agar Lekas Sembuh. (Foto: Freepik)
ANAK bolak-balik flu adalah hal yang paling mengkhawatirkan para orangtua. Bagaimana cara menyembuhkannya?
Tidak kunjung sembuh dari penyakit flu terkadang memiliki dampak, antara lain anak menjadi tidak mood makan, hidung mampat, hingga tantrum.
Infeksi saluran napas atas merupakan penyakit langganan anak, tetapi umumnya akan sembuh sendiri dan tidak menyebabkan suatu masalah yang serius. Bahkan, bayi dan anak batita yang terpapar kakak-kakaknya bisa mengalami episode flu atau disebut selesma, sampai 10 kali dalam setahun.
Penyebab Flu
Menurut dr Purnamawati S Pujiarto, SpAK, MMped, selesma disebabkan oleh virus dan ternyata virus penyebab selesma dan flu merupakan satu keluarga yang cukup besar. Seorang anak bisa terinfeksi oleh virus yang sama, berulang-ulang.
Biasanya berlangsung selama 5 hari bahkan sampai dengan 2 minggu. Lamanya gejala tergantung daya tahan tubuh dan ada tidaknya orang lain yang juga sakit selesma di rumah atau di sekolah.
Persepsi Keliru tentang Flu
Ada beberapa persepsi keliru perihal penularan flu. Misalnya, udara dingin atau karena tidak memakai baju hangat sehingga masuk angin menyebabkan anak flu. Padahal, infeksi virus ini menyebar dari satu individu ke individu lain melalui:
Batuk atau bersin, setiap kali anak selesma batuk atau bersin terjadi penyebaran droplet (titik-titik air yang mengandung virus).
Kontak langsung, saat batuk atau bersin, sebagian virus akan menempel di tangan anak. Bila anak ini menyentuh tangan anak lain yang tidak sakit, lalu anak kedua ini mengusap-ngusap tangannya yang sudah terkontaminasi ke hidungnya, maka dia memasukkan patogen ke area di mana patogen ini bisa berkembang biak.
"Anak ini pun selanjutnya akan menunjukkan gejala flu," ujarnya seperti dikutip dari buku Bayiku Anakku Panduan Praktis Kesehatan Anak, Jumat (30/5/2025).
Proses ini menyebar bagai suatu rantai, virus menyebar dari anak yang sakit ke anak yang sehat yang lalu juga menjadi sakit, yang akan menulari anak lain dan seterusnya.
Memakai suatu barang bersama dengan orang lain, misalnya saputangan, handuk, atau sendok.
Lalu kapan waktu yang tepat untuk pergi ke dokter?