Ramdani Bur
, Jurnalis-Minggu, 25 Mei 2025 |13:31 WIB
3 Terobosan PPIH, 147.748 Kartu Nusuk Tersalurkan ke Jamaah Haji Indonesia (Foto: Okezone)
MAKKAH – Setelah tiga terobosan diluncurkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), distribusi kartu Nusuk berjalan jauh lebih lancar. Dari 161.600 jamaah haji Indonesia yang sudah tiba di Arab Saudi, 147.748 di antaranya sudah menerima kartu Nusuk.
"Saya baru saja menerima data dari Kementerian Haji Arab Saudi, saat ini sudah ada 147.748 kartu Nusuk yang telah terdistribusikan ke jamaah haji Indonesia," kata Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasrullah Jasam di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu 24 Mei 2025.
Jamaah yang belum mendapatkan kartu Nusuk juga jangan khawatir. Sebab, distribusi terus dilakukan. Idealnya, jamaah langsung menerima kartu Nusuk setelah 1x24 jam berada di Tanah Suci.
1. Ibarat Paspor Perhajian
Kartu Nusuk ibarat paspor perhajian. Jamaah wajib memiliki kartu Nusuk jika ingin masuk Masjidil Haram atau nantinya menjalani proses puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Kartu Nusuk yang berukuran sekitar tiga kali lipat dari ukuran Kartu Tanda Penduduk (KTP) ini berisikan identitas jamaah, kamar hotel, nomor visa, jenis visa, barcode hingga QR code. Jika ada jamaah yang tersesat, mereka hanya cukup menyodorkan kartu ini ke petugas Arab Saudi dan kemudian mendapatkan bantuan.
Syarikah yang merupakan penyedia layanan jamaah haji, menjadi pihak yang menerbitkan kartu Nusuk. Tahun ini PPIH bekerjasama dengan delapan syarikah yakni Rifadah, Rawaf Mina, Mashariq Dzahabiyah atau Sana Mashariq, Rifad, Mashariq Mutamayyizah atau Rakeen Mashariq, Dluyuful Bait, Rehlat wa Manafea, dan MCDC.
"Kalau dirata-rata untuk setiap Syarikah, lebih 92% jamaah yang saat ini di Tanah Suci, sudah menerima kartu Nusuk," lanjut Nasrullah.