Ravie Wardani
, Jurnalis-Senin, 02 Juni 2025 |21:04 WIB
Terlibat Sengketa Tanah 10 Tahun, Atalarik Syach: Saya Tidak Tenang Hidup di Republik Ini (Foto: Okezone)
BOGOR – Atalarik Syach mengungkap kegelisahannya yang telah berlangsung selama satu dekade akibat sengketa tanah. Ia mengaku tidak tenang hidup di Indonesia karena persoalan hukum yang tak kunjung menemui titik terang.
Sengketa tanah yang melibatkan Atalarik dengan PT Sapta sudah berlangsung sejak 2015. Bahkan, rumah miliknya yang berdiri di atas lahan tersebut telah digusur oleh Pengadilan Negeri Cibinong pada Kamis (15/5/2025). Atalarik mengaku tidak menerima pemberitahuan terlebih dahulu sebelum penggusuran dilakukan.
Dalam keterangannya di Pengadilan Negeri Cibinong, Senin (2/6/2025), Atalarik menjelaskan dirinya enggan membayar uang ganti rugi sebesar Rp850 juta kepada PT Sapta. Ia menegaskan, uang tersebut justru dibayarkan oleh sang adik, Attila Syach.

"Iya murni uang dia, bukan dari dompet saya. Saya bersikeras kemarin kan gak mungkin seorang artis, publik figure, dengan mudahnya ambil lahan orang nggak mungkin, saya mau hidup tenang ko saya diobok-obok begini," jelas Atalarik.
Aktor yang dikenal luas lewat berbagai sinetron ini menilai kasus serupa tidak hanya menimpa dirinya. Ia menyoroti bagaimana masyarakat awam kerap menjadi korban dari ketidakjelasan hukum agraria di Indonesia.