Ilustrasi
JAKARTA - Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko yang tewas pada Selasa (4/3) lalu hingga kini belum menemui titik terang. Polisi bahkan telah memeriksa 44 saksi untuk mengusut sebab kematian Kenzha.
"Sebagai bagian dari proses penyelidikan yang komprehensif, total saksi yang akan diperiksa sampai saat ini mencapai 44 orang," Ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes pol Nicolas Ary Lilipaly saat dihubungi, Rabu (9/4/2025).
Adapun, puluhan saksi yang telah diperiksa itu di antaranya, pihak Rektorat UKI, security kampus, para mahasiswa yang berada di sekitar TKP dan yang meminum minuman keras bersama korban. Lalu penjual minuman keras serta dan tenaga medis RS UKI.
Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, Nicolas menyebut penyidik belum memiliki keyakinan untuk menyampaikan penyebab kematian korban, sebelum adanya hasil otopsi dan analisis forensik diperoleh. Namun dia menegaskan bahwa penyelidikan kasus ini akan dilakukan secara transparan dan akuntabel.
"Terkait dengan adanya berita-berita spekulasi bahwa korban mengalami parah tulang dan luka-luka, penyelidik masih menunggu hasil otopsi karena yang berhak memberikan keterangan tersebut adalah seorang ahli otopsi mayat dan atau ahli forensik," ujarnya.
"Kami ingin memastikan bahwa penyebab kematian korban dari seorang ahli yang berhak memberikan keterangan sesuai keahliannya dan bukan dari opini yang berkembang ataupun pernyataan spekulasi semata kepada publik dari pihak yang tidak bertanggung jawab” imbuhnya.
Sekedar informasi, Kenzaha Walewangko tewas diduga karena dikeroyok oleh mahasiswa fakultas lain di lahan parkiran motor UKI, pada 4 Maret 2025, sekitar pukul 20.00 WIB. Hingga kini polisi pun belum menetapkan tersangka atas kematian Kenzaha.
(Khafid Mardiyansyah)