Laba Bersih PTPN Tembus Rp1,23 Triliun hingga April 2025, Sawit Jadi Penopang (Foto: PTPN)
JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp16,48 triliun hingga April 2025. Angka ini tidak hanya melampaui target RKAP (102%) tetapi juga tumbuh 20,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Laba bersih perusahaan juga melonjak hingga Rp1,23 triliun, atau setara 301,4% dari RKAP dan naik 3.165% secara tahunan. Sementara EBITDA mencapai Rp4,09 triliun, lebih tiga kali lipat dari target perusahaan.
Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani menyampaikan bahwa angka-angka ini bukan sekadar capaian bisnis, tetapi buah dari kerja keras panjang sejak tahun 2020.
“Transformasi yang kami lakukan bukan hanya memperkuat kinerja operasional dan keuangan, tetapi juga meningkatkan daya tahan PTPN Group terhadap dinamika industri. Dengan efisiensi yang berkelanjutan dan penguatan struktur permodalan, kami terus berupaya untuk menjadi perusahaan agribisnis nasional yang modern, sehat, dan berdaya saing,” ujar Ghani dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (4/6/2025).
1. Komoditas Sawit Penopang Utama
Komoditas sawit tetap menjadi tulang punggung utama. Dengan pendapatan mencapai Rp13 triliun atau 120% dari target, sawit menyumbang kontribusi terbesar. Harga jual rata-rata CPO yang mencapai Rp14.530/kg (121% dari RKAP) dan efisiensi biaya, menjadikan EBITDA sawit menyentuh angka Rp4,47 triliun.
Sementara itu, komoditas gula dari tebu menjadi kejutan manis tahun ini. Volume penjualan gula mencapai 96 ribu ton dan masih 89,5% dari target, namun dengan pendapatan Rp1,61 triliun, EBITDA telah mencapai Rp250 miliar atau 245% dari target. Harga jual gula pun solid di angka rata-rata Rp15.595/kg.
Komoditas karet juga tampil kompetitif, mencatat pendapatan Rp1,29 triliun dan harga jual tinggi sebesar Rp34.090/kg. Kinerja ini menghasilkan EBITDA Rp238 miliar, melampaui target hingga 442%.