Ketua Umum PBNU Gus Yahya Beri 4 Usul Penting soal Haji di Seminar Akbar Arab Saudi

1 day ago 7

Tim Okezone , Jurnalis-Senin, 02 Juni 2025 |12:28 WIB

Ketua Umum PBNU Gus Yahya Beri 4 Usul Penting soal Haji di Seminar Akbar Arab Saudi

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (tiga dari kiri) dalam Seminar Akbar Haji 2025 di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (1/6/2025). (Foto: Istimewa).

JEDDAH – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memberikan empat usul penting dalam Seminar Akbar Haji 2025 yang digelar Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (1/6/2025). Seminar mengusung tema ‘al-Isthitha'ah fi al-Hajj wa al-Mustajaddat al-Mu'ashirah’ atau Kondisi Berkemampuan dalam Haji dan Problematika Kontemporer.

Gus Yahya mengawali pidato dengan memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih mendalam kepada Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman atas komitmen mereka yang luar biasa dalam melayani jamaah haji dan menjaga kenyamanan, serta keamanan ibadah haji dari seluruh dunia.

Selain itu, Gus Yahya juga turut mengucapkan terima kepada Menteri Haji dan Umrah Dr Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah atas undangan untuk menghadiri dan berpartisipasi dalam forum Seminar Akbar Haji 2025.

Dalam forum Internasional ini, Gus Yahya menyoal tentang isu istitha’ah atau kemampuan dalam pelaksanaan haji, terutama dalam konteks sistem kuota yang berlaku sejak 1987. Sejak tahun tersebut, negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim, seperti Indonesia, harus menerapkan sistem daftar tunggu atau antrean untuk pelaksanaan ibadah haji.

Gus Yahya menggambarkan, di Indonesia, calon jamaah haji harus mendaftar ke Kementerian Agama (Kemenag) dan membayar biaya pendaftaran awal. Setelah itu calon jemaah haji, kata dia, harus mengantre selama bertahun-tahun. 

“Mereka (calon jemaah haji, red) memperoleh nomor antrean dan harus menunggu selama bertahun-tahun, bahkan bisa mencapai 20 hingga 40 tahun, karena jumlah pendaftar haji telah melampaui 5,5 juta orang pada 2025,” kata Gus Yahya dalam forum tersebut.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|