Duel Valentino Rossi dan Lewis Hamilton. (Foto: Yamaha)
IDE untuk menyatukan balapan Formula 1 (F1) dan MotoGP dalam satu akhir pekan di sirkuit yang sama telah menjadi perbincangan selama bertahun-tahun. Wacana ini kembali menguat setelah Liberty Media, pemilik F1, mengakuisisi MotoGP.
Menanggapi hal tersebut, Bos Dorna Sports, Carlos Ezpeleta, menyambut baik gagasan tersebut. Namun, ia mengakui tidak akan mudah, terutama dalam hal logistik.
1. Layak Dicoba
Ezpeleta melihat potensi besar dalam ide tersebut, terutama untuk membawa MotoGP ke audiens baru. Menurutnya, baik F1 maupun MotoGP sama-sama memiliki penggemar yang loyal dan tiketnya sering kali habis terjual.
Namun, Ezpeleta juga menyadari ada banyak tantangan yang harus dipertimbangkan. Ia mengakui, demografi penggemar MotoGP dan F1 sangat berbeda, terutama di pasar yang kurang berkembang.
"Semuanya patut dicoba sekali. Terutama dalam hal membawa MotoGP ke target audiens baru. F1 terjual habis di banyak tempat dan MotoGP juga berjalan sangat baik, dengan banyak acara yang tiketnya terjual habis," kata Ezpeleta, dikutip dari Crash, Jumat (1/8/2025).

2. Tantangan yang Dihadapi
Ezpeleta menambahkan, dari sisi logistik, penyelenggaraan acara gabungan ini tidaklah mudah. Salah satu masalah utama adalah kapasitas sirkuit yang tidak bisa digandakan.
Ezpelepta juga menyebutkan kendala teknis lain seperti pemasangan dan pelepasan air fence (pagar pembatas) di antara sesi balapan, yang bisa membuat prosesnya menjadi rumit. Meskipun demikian, Ezpeleta menyatakan Dorna masih terbuka untuk mempertimbangkan ide ini, selama kedua seri balap tetap autentik seperti apa adanya.