Awas Terinfeksi Covid-19, Ahli Paru Bocorkan Tips agar Tak Mudah Tertular

1 day ago 7

Awas Terinfeksi Covid-19, Ahli Paru Bocorkan Tips agar Tak Mudah Tertular

Awas Terinfeksi Covid-19, Ahli Paru Bocorkan Tips agar Tak Mudah Tertular (Foto: Shutterstock)

MALANG - Kemunculan kembali Covid-19 disikapi oleh ahli kesehatan Universitas Brawijaya (UB) supaya masyarakat tidak panik. Covid-19 yang sempat membuat geger dunia, termasuk di Indonesia diminta masyarakat tetap waspada dan tak menyepelekannya meskipun sudah melakukan serangkaian vaksinasi.

Ahli paru UB dr. Rezki Tantular menyatakan, Covid-19 memang saat ini mengalami fase naik dan turun, atau masih fluktuatif, sehingga masyarakat diimbau tidak panik dan tetap menjaga kewaspadaannya, meskipun sudah melakukan vaksinasi.

"Meskipun pada kasus Covid-19 yang lama masyarakat sudah banyak yang melakukan vaksin namun tetap harus menjaga kesehatan dan kewaspadaan. Jika sakit tetap menggunakan masker. Karena yang namanya virus pasti tidak akan pernah hilang," kata Rezki Tantular, dikonfirmasi pada Rabu (11/6/2025).

Gejala Covid-19 Pirola

Menurutnya, saat ini di beberapa negara Asia, angka Covid-19 terus melonjak pekan - pekan ini. Bahkan di Thailand angka penderita Covid-19 sudah menyentuh 50 ribu kasus dalam 8 hari, serta sekitar 100 ribu kasus dalam sebulan terakhir. Di Singapura dan Hong Kong trennya pun juga mengalami peningkatan drastis, meskipun pada laporan secara global angka Covid-19 di Brasil justru menurun.

"Tapi di Brazil mengalami fase puncaknya pada Februari lalu, meskipun saat ini turun. Saat ini yang beredar sub-varian omicron, tidak ada varian baru yang beredar," ucap Rezki kembali.

Di Indonesia sendiri kasus-kasus Covid-19 memang tidak dilakukan tes massal rutin, sehingga tidak ada kasus yang terdeteksi sepenuhnya. Tapi diakuinya, banyak masyarakat yang sudah lebih kebal karena sudah divaksin dan sudah pernah terinfeksi.

Covid-19

“Covid-19 masih ada di Indonesia. Namun, sudah dianggap endemi, bukan pandemi lagi," tegasnya.

Rezki menyarankan, agar selalu melakukan cross checking atas segala informasi yang beredar mengenai Covid-19 dan virusnya. Misalnya, munculnya informasi menyesatkan di media bahwa vaksin Covid-19 tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan anak-anak. “Informasi ini salah dan justru pada saat terjadi peningkatan kasus, vaksinasi tetap diperlukan," tegasnya kembali.

Pihaknya pun meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi hoaks atau tidak benar yang masih ditemukan mudah beredar di masyarakat, termasuk kebiasaan yang perlu ditingkatkan dalam hal menjaga kesehatan.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|