Mensesneg Peringatkan Pejabat Jangan Semena-mena Pakai Sirine dan Strobo

1 hour ago 2

Binti Mufarida , Jurnalis-Jum'at, 19 September 2025 |17:21 WIB

Mensesneg Peringatkan Pejabat Jangan Semena-mena Pakai Sirine dan Strobo

Mensesneg Prasetyo Hadi (Foto: Binti M/Okezone)

JAKARTA – Istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, meminta para pejabat publik memperhatikan kepatutan dalam penggunaan sirine di jalan raya. Prasetyo mengingatkan fasilitas tersebut tidak boleh digunakan secara berlebihan atau di luar batas kewajaran.

Hal ini disampaikan sebagai respons terhadap keresahan masyarakat pengguna jalan terkait perilaku sebagian pejabat publik yang dianggap berlebihan dalam menggunakan sirine dan lampu strobo saat melintas di jalan umum. Termasuk seruan masyarakat agar hanya ambulans dan mobil pemadam kebakaran yang diprioritaskan untuk diberi jalan.

“Jangan digunakan untuk sesuatu yang melampaui batas-batas wajar, dan tetap kita harus memperhatikan serta menghormati pengguna jalan yang lain,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Prasetyo menjelaskan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) telah menerbitkan Surat Edaran kepada pejabat publik terkait penggunaan sirine. Meski ada aturan yang memperbolehkan penggunaan fasilitas tersebut demi efektivitas waktu dalam kondisi tertentu, penggunaannya tetap harus mematuhi norma kepatutan dan ketertiban umum.

“Lebih dari pada itu, kalau pun fasilitas itu dipergunakan, tentunya harus memperhatikan kepatutan, memperhatikan ketertiban masyarakat pengguna jalan yang lain. Jadi bukan berarti karena menggunakan fasilitas tersebut, lalu boleh semena-mena atau semau-maunya,” tegasnya.

Prasetyo juga menekankan pentingnya kewajaran dalam penggunaan sirine sebagai bentuk penghormatan terhadap pengguna jalan lainnya. Ia mencontohkan iring-iringan Presiden Prabowo Subianto yang disebut tetap mengikuti aturan lalu lintas.

“Saudara-saudara perhatikan bahwa Bapak Presiden memberikan contoh. Beliau sendiri, dalam pengawalan lalu lintas, juga sering ikut bermacet-macet. Kalau pun lampu merah, ya berhenti, ketika tidak ada sesuatu yang sangat terburu-buru untuk mencapai tempat tertentu. Semangatnya, semangatnya itu,” pungkas Prasetyo.

(Arief Setyadi )

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|