Binti Mufarida
, Jurnalis-Minggu, 30 Maret 2025 |15:35 WIB
Gempa Myanmar (foto; freepik)
JAKARTA - Direktur Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengungkapkan fakta-fakta bahwa gempa dahsyat kekuatan M7,7 yang mengguncang wilayah Mandalay, Myanmar tidak mempengaruhi gempa di wilayah Indonesia.
Daryono pun membeberkan ada sebanyak delapan alasan mengapa Gempa Myanmar tidak mudah mempengaruhi kegempaan di wilayah Indonesia, yaitu:
1. Sumber gempanya berbeda. Jalur Sesar Sagaing yang menjadi pemicu Gempa Myanmar tidak menerus masuk ke wilayah Indonesia.
2. Jaraknya cukup jauh dari wilayah Indonesia. Ujung selatan jalur Sesar Sagaing hingga Pulau Sabang jaraknya sekitar 1.256 km.
3. Masing-masing segmen sumber gempa akan mengalami rilis energi sendiri-sendiri, bukan saling picu. Setiap segmen sumber gempa memiliki besaran laju geser (slip-rate) sendiri-sendiri dan tentunya dapat mengalami akumulasi tegangan sendiri-sendiri pada masing-masing segmen.
“Jika akumulasi medan tegangan melampaui batas elastisitas batuannya, maka akan terjadi pergeseran secara tiba-tiba yang dimanifestasikan sebagai gempa,” kata Daryono dalam keterangannya, Minggu (30/3/2025).