Timnas Indonesia siap hadapi China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. (Foto: PSSI)
ADA 5 alasan Tim Nasional (Timnas) Indonesia bakal kalahkan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang menarik untuk dibahas. Ya, Garuda bakal menjamu China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Kamis 5 Juni 2025 malam WIB.
Pertemuan tersebut merupakan matchday kesembilan Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Karena tinggal menyisakan dua laga lagi, maka pertandingan melawan China begitu krusial dan wajib dimenangkan demi menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.
Kabar baiknya, Timnas Indonesia diunggulkan untuk menang atas China. Lantas apa saja alasan yang membuat Timnas Indonesia dijagokan?
Berikut 5 Alasan Timnas Indonesia Bakal Kalahkan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia:
1. Timnas China Tanpa Pemain Andalan
China sudah umumkan skuad yang akan dibawa melawan Timnas Indonesia, dan dari 27 nama yang dibawa pelatih Branko Ivankovic itu, ada sejumlah pemain bintang absen. Seperti halnya Wu Lei dan Jiang Shenglong.
Wu Lei sejatinya masuk dalam daftar pemain yang dipersiapkan China untuk melawan Timnas Indonesia dan Bahrain pada Juni 2025 ini. Namun, winger andalan China itu dipastikan cedera dan terpaksa dipulangkan ke Shanghai Haigang.

2. Main di SUGBK
Timnas Indonesia berstatus tim tuan rumah saat menjamu China nanti. Dengan dukungan suporter Garuda di SUGBK, maka Timnas Indonesia jelas diuntungkan.
Kehadiran suporter diharapkan bisa memberikan tekanan untuk para pemain China. Sekaligus juga memberikan motivasi lebih untuk Jay Idzes dan kawan-kawan.
3. Persiapan Lebih Matang

Pada laga melawan Australia dan Bahrain di Maret 2025 lalu, Patrick Kluivert tak bisa menjalani pemusatan latihan (TC) seperti sekarang ini. Sehingga Kluivert kala itu sempat kesulitan mempersiapkan Garuda, apalagi ia pun baru ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Kendati demikian, hal serupa tidak teruling untuk laga melawan China dan Jepang. Kluivert telah menggelar TC dari 26-31 Mei 2025 di Bali, lalu kini persiapan terus dimatangkan di Jakarta sebelum 5 Juni 2025.