Menakar Peluang PDIP Gabung Koalisi Pemerintah Usai Pertemuan Prabowo- Megawati
JAKARTA - Pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto disebut tidak membuat partai berlambang moncong banteng itu bergabung dalam koalisi Pemerintahan.
Hal itu diutarakan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti. Sedari awal, ia yakin betul bila PDI Perjuangan tak akan gabung ke Pemerintahan Prabowo.
"Sejak awal saya yakin bahwa Ibu Mega tidak akan tertarik untuk bergabung dengan koalisi Pak Prabowo. Ada banyak alasan di sana, dari alasan yang idealis sampai ke alasan yang pragmatis," ujar Ray saat dihubungi dan dikutip Minggu (13/4/2025).
Untuk alasan idealis, Ray menilai, sikap Megawati telah terlihat saat mencuat isu Presiden tiga periode. Menurutnya, sikap Megawati yang konsisten menolak perpanjangan masa jabatan Presiden menunjukan komitmen untuk menjaga konstitusi.
"Satu-satunya yang berdiri justru tegas di depan mengatakan kita harus taat konstitusi, harus betul-betul punya patsun di dalam politik, itu hanya Ibu Mega, Ibu Mega mengatakan tidak mau,”ujarnya.
“Dan sejak saat itulah hubungan antara Ibu Mega dengan Pak Jokowi merenggang. Karena penolakan Ibu Mega yang sangat kuat untuk tidak ikut dalam mendukung rencana tiga periode itu. Inilah alasan yang idealis," lanjut Ray.
"Kalau kita sudah melihat rekam jejak Ibu Mega sampai sedemikian kuat, sampai berbeda pendapat yang sangat dalam dengan Pak Jokowi, tapi demi mempertahankan idealisme-nya, prinsip-perisip dalam demokrasi yang dia yakini, apalah juga tentu tidak terlalu sulit bagi beliau mengatakan saya berada di oposisi saja," tambah Ray.
Sementara alasan pragmatis, Ray menilai, PDI Perjuangan hanya akan mendapat sedikit jatah "kue" kekuasaan. Menurutnya, hal ini menguatkan pandangannya bila PDI Perjuangan yang memenangi Pileg 2024 tak akan bergabung ke Pemerintahan Prabowo.
