Tiga Penyebab Iron Dome Israel Bisa Ditembus Rudal Iran, Nomor 1 Serangan Massal

7 hours ago 4

Tiga Penyebab Iron Dome Israel Bisa Ditembus Rudal Iran, Nomor 1 Serangan Massal

Tiga Penyebab Iron Dome Israel Bisa Ditembus Rudal Iran, Nomor 1 Serangan Massal (Foto : X/@warmonitors)

SISTEM pertahanan udara Israel, Iron Dome, selama ini dikenal sebagai salah satu teknologi intersepsi rudal paling andal di dunia. Namun, efektivitasnya mulai dipertanyakan menyusul keberhasilan sejumlah rudal Iran menembus pertahanan tersebut dan menghantam wilayah Tel Aviv, termasuk area strategis seperti Distrik Kirya yang menjadi markas Pasukan Pertahanan Israel (IDF) serta kantor Kementerian Pertahanan.

Serangan ini terjadi sebagai respons Iran atas tindakan militer Israel di sejumlah kawasan Iran beberapa waktu sebelumnya. Dalam aksi balasan tersebut, Iran meluncurkan serangan besar-besaran yang diklaim sebagai bentuk “hukuman” terhadap Tel Aviv.

Beberapa rudal dilaporkan menghantam target penting seperti pangkalan militer dan infrastruktur vital lainnya. Kejadian ini pun memicu pertanyaan: bagaimana mungkin sistem pertahanan sekelas Iron Dome dapat ditembus? Ternyata ini penyebabnya.

1. Taktik Serangan Massal Lumpuhkan Pertahanan

Iran tidak sekadar meluncurkan satu atau dua rudal, melainkan menyerang dalam jumlah besar secara bersamaan. Berdasarkan laporan dari Associated Press dan The Guardian, lebih dari 270 rudal dan drone dilepaskan serentak ke sejumlah wilayah di Israel.
Sistem Iron Dome, yang pada dasarnya dirancang untuk menghadapi rudal jarak pendek secara selektif, tidak dirancang untuk menangani serangan skala besar seperti ini. Sistem ini memiliki batas dalam jumlah target yang bisa dihadapi pada waktu bersamaan. Ketika jumlah proyektil yang masuk melebihi kapasitas radar dan peluncurnya, sistem akan mengalami kelebihan beban dan tak semua rudal bisa dicegat.

Selain itu, Iron Dome sangat bergantung pada rudal pencegat Tamir, yang harganya mencapai USD 40.000 hingga USD 50.000 per unit. Dalam situasi serangan yang berlangsung intens dan terus-menerus, persediaan interseptor dapat menipis, membuat sistem kewalahan menghadapi ratusan rudal dan drone dalam waktu yang singkat. Taktik inilah yang digunakan oleh Iran, Houthi, dan bahkan Hamas dalam menggempur wilayah Israel.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|