Anggie Ariesta
, Jurnalis-Jum'at, 25 Juli 2025 |11:37 WIB
Gini Ratio Indonesia per Maret 2025 berada di angka 0,375 (Foto: Okezone.com/Freepik)
JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya perbaikan dalam kesenjangan sosial dan ekonomi di Indonesia. Hal ini terlihat dari tingkat ketimpangan pengeluaran (Gini Ratio) penduduk Indonesia yang turun pada Maret 2025.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, mengatakan Gini Ratio Indonesia per Maret 2025 berada di angka 0,375, turun 0,006 poin dari posisi 0,381 pada September 2024.
“Nah, nilai Gini Ratio ini berada antara 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi atau semakin mendekati 1, maka semakin tinggi ketimpangannya. Hasil penghitungan kami pada kondisi Maret 2025, ketimpangan atau Gini Ratio Indonesia sebesar 0,375, turun 0,006 poin dari September 2024,” jelas Ateng dalam konferensi pers Rilis BPS, Jumat (25/7/2025).
Menurut Ateng, jika dibandingkan antara Gini Ratio atau ketimpangan pengeluaran antara perkotaan dan pedesaan, maka ketimpangan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan.
Adapun ketimpangan di perkotaan pada Maret 2025 sebesar 0,395, lebih rendah 0,007 poin dibandingkan dengan September 2024.
“Sementara itu, ketimpangan di pedesaan pada kondisi Maret 2025 sebesar 0,299. Saya katakan, ketimpangan kota lebih tinggi dibandingkan tadi ketimpangan desa, yang di desa hanya 0,299. Lebih rendah juga di desa jika dibandingkan dengan September 2024, yaitu lebih rendah 0,009 poin,” pungkas Ateng.
