Mohamad Prapanca berharap karya ilmiah sang istri dapat membantu memajukan olahraga (Foto: Okezone/Andika Rachmansyah)
JAKARTA – Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, bangga sang istri Nina Silvana meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Pancasila. Ia berharap karya ilmiah itu nantinya bisa memajukan olahraga Indonesia.
Rasa bahagia terpancar dari Nina setelah menjalani sidang S3 Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Pancasila, Jakarta, Jumat 13 Juni 2025. Ia dinyatakan lulus dalam sidang dengan judul disertasi Penguatan Peran Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI) Dalam Perwujudan Prinsip Kepastian Hukum Good Governance Keolahragaan di Indonesia.
1. Dunia Olahraga Tidak Baik-Baik Saja
Nina mengambil disertasi itu karena melihat dunia olahraga di Indonesia masih belum baik-baik saja, terutama sepakbola. Ia melihat masih banyak federasi olahraga lainnya yang belum profesional termasuk soal sengketa yang berujung dualisme.
"Berangkat dari sana, cita-cita saya mau meneliti dan mengangkat permasalahan sengketa yang selama ini belum ada kejelasan dan kepastian. Saya tidak ada hubungan dengan Pak Panca karena dalam disertasi saya tidak hanya menyebut sepakbola saja, tapi semua olahraga,” kata Nina, dikutip Sabtu (14/6/2025).
“Bagaimana caranya melakukan penyelesaian di bidang olahraga lain. Saya lihat begitu banyak yang tidak bisa diselesaikan permasalahan di olahraga lain di Indonesia," imbuhnya.
Nina mengaku siap apabila diminta untuk masuk ke dalam federasi demi menyelesaikan permasalahan yang menghantui olahraga nasional. Selain federasi, ada Kemenpora RI yang juga bisa membutuhkan jasanya demi menyusun perangkat aturan.
"Kalau saya dibutuhkan tentu saja mau demi kemajuan olahraga di Indonesia. Tapi saya ini kan akademisi ya pastinya terus melakukan penelitian lewat tulisan,” kata Nina.
“Kalau nanti diundang jadi pembicara atau membuat Undang-undang baru untuk menyelesaikan permasalahan seperti yang saya tuliskan, saya siap," tutupnya.
2. Tidak Menyangka
Sementara itu, Prapanca bangga sekali dengan istrinya yang bisa menyelesaikan kuliah S3 tepat waktu, bahkan cumlaude dengan IPK fantastis 3,93. Ia tidak menyangka Nina bisa fokus membuat karya ilmiah yang nantinya diharapkan bisa memajukan olahraga Indonesia.
"Saya kira tadinya cuma mengisi hari saja supaya tidak kosong tapi ternyata serius sekali. Saya pun terkejut ternyata lulus dengan cumlaude IPK 3,9,” aku Prapanca.