Pernah Jualan Botol, Ini Nasihat Warren Buffett untuk Gen Z agar Kaya Raya (Foto: Reuters)
JAKARTA - Miliarder Warren Buffett memberi nasihat ke generasi Z bahwa kunci untuk menjadi kaya bukan hanya kerja keras. Warren Buffett dikenal karena cintaannya pada Coca-Cola, miliarder ini meminum lebih dari lima kaleng soda manis itu setiap hari di masa jayanya.
Namun, kegemaran miliarder itu terhadap produk tersebut bukan hanya karena rasanya, tetapi juga karena dampaknya yang mengubah hidup kariernya. Pekerjaan pertama Buffett adalah menjual botol Coca-Cola dari pintu ke pintu, yang membantunya menjadi jutawan pada usia 32 tahun (sekitar USD10 juta dalam nilai tukar dolar saat ini).
1. Cari Tau Kelebihan Diri
Dan orang lain juga bisa berada di jalur yang sama jika mereka mengikuti nasihat sederhananya "Ketahui apa kelebihan Anda, lalu pilih orang yang tepat dan jangan takut membuat kesalahan," ucap Warren dilansir dari CBS News, Selasa (15/4/2025).
Bos Berkshire Hathaway memberi nasihat terkait cara menjadi kaya raya. Dia menyarankan agar gen Z tidak takut membuat kesalahan.
Generasi ini menghadapi awal karier yang sulit akibat pandemi dan ketidakpastian ekonomi, beberapa diantaranya gagal memenuhi harapan di tempat kerja. Namun, mereka yang menghadapi kesulitan sebagai tantangan langsung adalah yang akan lolos dengan kekayaan yang lebih besar di sisi lain.
2. Pilih Mitra Bisnis yang Tepat
Memilih mitra bisnis yang tepat sangat penting untuk keberhasilan atau kegagalan bisnis. Sepanjang kariernya, Warren Buffett mengadopsi gagasan ini dan menekankan betapa pentingnya membangun lingkaran profesional dengan orang-orang yang memiliki kualitas unggul. Buffett mengatakan bahwa tiga sifat utama seorang rekan kerja adalah kecerdasan, energi, dan integritas.
Kendalanya terletak pada sulitnya menemukan sifat-sifat ideal pada seseorang di usia muda. Warren Buffett memberikan peringatan tegas bahwa mencoba mengubah karakter seseorang di kemudian hari adalah tindakan yang percuma. Beliau bahkan menggunakan perbandingan ekstrem seperti "gila" untuk menggambarkan upaya mengubah pasangan, karyawan, atau mitra. Sosok Charlie Munger menjadi bukti konkret bagaimana kesamaan karakter dengan Buffett melahirkan sebuah kolaborasi yang langgeng.
“Menikahi seseorang untuk mengubah mereka adalah hal yang gila, dan mempekerjakan seseorang untuk mengubah mereka sama gilanya,” katanya kepada Fortune pada tahun 2014.