Ramdani Bur
, Jurnalis-Sabtu, 28 Juni 2025 |23:56 WIB
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi saat mengunjungi kantor PPIH Dakker Makkah. (Foto: MCH 2025)
MAKKAH - Asisten Deputi Bidang Operasional Haji Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi Dr. Eyad Rahbini menceritakan tantangan yang dihadapi pada penyelenggaraan haji 2025. Salah satu tantangan yang dihadapi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi adalah “drama” satu kelompok terbang (kloter) yang diisi banyak syarikah.
Akibat kondisi di atas, banyak jamaah yang datang bersama keluarganya dalam satu kloter, harus terpisah saat tinggal di hotel Makkah. Mereka terpisah karena memiliki syarikah yang berbeda-beda.

Namun, masalah di atas terselesaikan setelah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengadakan negosiasi dengan pihak syarikah maupun Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Akibatnya, keluarga yang sempat terpisah kembali tinggal dalam satu hotel di Makkah.
Kondisi ini terus berlanjut hingga jamaah haji kini berada di Madinah. Saat penempatan di hotel-hotel Madinah, mereka tinggal berbasis kloter, bukan lagi syarikah.
“Tantangan seperti komposisi kloter yang terdiri dari berbagai syarikah berhasil diatasi melalui sistem koordinasi terpadu melalui operation room yang melibatkan Kemenhaj, delapan syarikah, dan PPIH Arab Saudi,” kata Dr. Eyad Rahbini saat mengunjungi kantor PPIH Daerah Kerja Makkah, Sabtu, (28/6/2025).
“Catatan teknis lapangan telah ditangani dengan baik sepanjang operasional haji berlangsung,” lanjut Dr. Eyad Rahbini.