Menteri Kebudayaan Fadli Zon hadir secara virtual sebagai keynote speaker dalam Seminar Nasional Perkumpulan Prodi Pendidikan Sejarah se-Indonesia (P3SI). (Foto: dok Kemenbud)
JAKARTA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon hadir secara virtual sebagai keynote speaker dalam Seminar Nasional Perkumpulan Prodi Pendidikan Sejarah se-Indonesia (P3SI) yang berlangsung di Gedung Raden Dewi Sartika, Universitas Negeri Jakarta. Menbud mengharapkan agar melalui buku sejarah dapat menemukan kembali jati diri bangsa.
Menbud Fadli Zon memberikan apresiasi kepada Universitas Negeri Jakarta, yang telah menjadi tuan rumah dari kegiatan Kongres dan Seminar Nasional Perkumpulan Program Studi Pendidikan Sejarah se-Indonesia, yang mengangkat tema 'Menulis Sejarah, Membangun Bangsa: Membangun Peran Pendidikan Sejarah di Sekolah'.
"Tema ini sangat aktual dan penting, serta menjadi topik pembicaraan yang hangat saat ini. Sejarah itu penting dalam membangun bangsa," katanya.
Kongres ini mengusung dua agenda utama, yakni kongres organisasi dan seminar nasional. Selain Menbud Fadli Zon, acara ini juga dihadiri oleh tiga narasumber ternama, yaitu Prof. Singgih Tri Sulistiyono dari Universitas Diponegoro, Hamdan Tri Atmaja dari Universitas Negeri Semarang, serta Sumardiansyah dari Asosiasi Guru Sejarah Indonesia.
Ketua Panitia Nuraeni Marta menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi wadah pertemuan dan diskusi strategis bagi para dosen dan akademisi sejarah dari berbagai wilayah di Indonesia. Dia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara P3SI, UNJ, dan Kementerian Kebudayaan sebagai wujud sinergi antara institusi pemerintah dan perguruan tinggi dalam memperkuat peran penting pendidikan sejarah secara nasional.
Menbud pada kesempatan tersebut menjelaskan tentang penulisan ulang sejarah dan pembaruan dalam penulisan sejarah nasional yang menurutnya pekerjaan rumah besar Bangsa Indonesia. Menbud menjelaskan, hingga kini, Indonesia belum secara sistematis mendokumentasikan perjalanan bangsanya pasca-Reformasi.