Mengenal Think Tank Prasasti yang Bakal Awasi Program Prabowo, Diisi Hashim Djojohadikusumo hingga Chatib Basri (Foto: Prasasti/Antara)
JAKARTA - Lembaga riset independen Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti) resmi diluncurkan di Jakarta, Senin 30 Juni 2025. Lembaga pemikir atau think tank ini diharapkan menjadi entitas independen yang mampu memberikan penilaian objektif berbagai program strategis pemerintah berbasis sains dan data.
Dewan Penasihat Prasasti Hashim Djojohadikusumo menegaskan, Prasasti akan memberikan masukan yang konstruktif dan berbasis data untuk menyempurnakan berbagai program nasional. Hashim menegaskan, lembaga think tank tersebut hadir dengan misi utama memberikan penilaian objektif terhadap berbagai kebijakan strategis Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Jangan sampai nanti ada kesan masyarakat bahwa lembaga Prasasti ini dianggap sebagai alat propaganda pemerintah,” ujar Hashim dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Dia menyebutkan bahwa Prasasti akan memiliki peran penting dalam memberikan masukan berbasis data dan kajian ilmiah terhadap sejumlah program prioritas nasional, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rumah Nasional, Sekolah Garuda, hingga kemandirian pangan dan energi.
“Saya kira fungsi dari Prasasti adalah untuk menjadi suatu badan atau entitas yang bisa berikan penilaian objektif terhadap Makan Bergizi Gratis," ungkap Hashim.
"Saya berharap bahwa Prasasti bisa memberikan penilaian-penilaian, pengkajian-pengkajian bagaimana kita bisa perbaiki, kita bisa sempurnakan, kita bisa lihat mana yang titik-titik yang lemah, ini berdasarkan data dan sebagainya,” lanjutnya.
Selain MBG, Prasasti juga akan turut mengawal program Perumahan Sosial, yang langsung ditugaskan kepada Hashim oleh Presiden.
Dia juga menyinggung program Sekolah Garuda, yang kini dibina oleh Stella Christy selaku Wakil Menteri Bidang Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Di sektor pangan, Hashim menilai Indonesia mulai menunjukkan keberhasilan melalui program kemandirian pangan, ditandai dengan panen raya, karena harga gabah yang menguntungkan petani.
“Ini program-program yang menurut saya sudah mulai sukses. Saya berharap Prasasti bisa memberikan penilaian dan pengkajian berdasarkan data untuk menyempurnakan dan memperbaiki yang masih lemah,” ujarnya.