Mengenal Sindrom Stevens Johnson, Penyakit Kulit yang Dikabarkan Dialami Jokowi, (Foto: Freepik)
JAKARTA - Mantan Presiden Indonesia yang ke-7, Joko Widodo, dikabarkan terkena penyakit kulit sindrom Stevens Johnson setelah pulang dari Vatikan. Sebenarnya apa itu penyakit sindrom Stevens Johnson?
Sindrom Stevens-Johnson merupakan kelainan pada kulit yang disebabkan karena penggunaan obat-obatan, paparan sinar matahari atau bisa juga karena bakteri. Penyakit ini terbilang langka sehingga pengidap penyakit ini perlu penanganan dari medis secepatnya agar tidak terjadi komplikasi serius pada tubuh pengidapnya.
Penyebab Seseorang Terkena Sindrom Stevens-Johnson
Selain karena faktor diatas ternyata bisa terjadi pada anak, karena disebabkan oleh infeksi seperti flu, luka yang masih baru, dan demam. Lalu siapa yang termasuk dalam golongan berisiko terkena sindrom ini? Mari kita simak alasan seseorang terkena Sindrom Stevens-Johnson seperti yang diderita oleh Jokowi.
- Seseorang yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Mereka yang konsumsi beberapa obat-obatan cenderung lebih besar terkena sindrom ini.
- Orang yang memiliki imun lemah rentan terkena sindrom ini, seperti pneumonia atau kanker yang sedang menjalani kemoterapi.
- Faktor genetik atau salah satu pengidap memiliki keturunan yang pernah terkena sindrom ini, karena gen yang diturunkan berisiko lebih tinggi terkena Sindrom Stevens-Johnson.
Gejala Sindrom Stevens-Johnson
- Biasanya diawali dengan demam, flu, batuk, sakit tenggorokan hingga nyeri pada sendi.
- Setelah mengalami gejala diatas, biasanya kulit kamu akan muncul ruam atau bercak-bercak merah yang tengahnya berwarna lebih gelap dari pada sisi luarnya.
- Munculnya ruam di area tertentu seperti wajah, lengan, kaki dan bagian tubuh lainnya.
- Kulit akan melepuh dan mengalami pengelupasan, sehingga bisa meninggalkan luka yang sangat sakit.
- Ketika membuang air kecil penderita akan merasa kesakitan.
- Rasa nyeri di area mata, apalagi ketika melihat sesuatu yang memiliki intensitas lebih terang.
- Terasa sesak di dada hingga kesulitan bernapas.