Menbudamp;nbsp;Luncurkan Musik Kolaborasi Kolintangamp;ndash;Balafon Berjudul Oh Minahasa dan Haiti

2 months ago 22

Menbud Luncurkan Musik Kolaborasi Kolintang–Balafon Berjudul <i>Oh Minahasa</i> dan <i>Haiti</i>

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri peluncuran single kolaboratif musik kolintang dan balafon. (Foto: dok Kemenbud)

JAKARTA – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon hadir dalam peluncuran single kolaboratif musik kolintang dan balafon yang menampilkan dua lagu berjudul “Oh Minahasa” dan “Haiti” di Artotel Senayan, Jakarta, Sabtu (28/6/2025).

Kedua lagu tersebut merupakan hasil kolaborasi Persatuan Insan Kolintang Nasional Indonesia (PINKAN) bersama musisi Tanah Air, Ita Purnamasari, dalam lagu “Oh Minahasa”, serta Neo Akbar, pemain balafon, dalam lagu “Haiti”.

Dalam sambutannya, Menbud Fadli Zon menyebut kedua lagu ini bukan sekadar persembahan musikal, melainkan sebuah inisiatif luar biasa yang menjembatani tradisi, identitas, dan kolaborasi lintas budaya.

“Ini adalah bentuk kolaborasi lintas budaya yang sangat penting, terlebih lagi menggunakan instrumen musik tradisional yang baru-baru ini, tepatnya sekitar tujuh bulan lalu, telah diinskripsi sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage) oleh UNESCO pada 3–5 Desember 2024," katanya.

Menbud mengatakan bahwa kolintang dan balafon bukan hanya berpadu dalam harmoni musik, tetapi juga dalam sejarah dan pengakuan dunia.

"Kolintang dari Asia Tenggara (Indonesia) dan balafon dari Afrika Barat (Pantai Gading, Burkina Faso) kini bersatu, tidak hanya dalam nada, tetapi juga dalam catatan sejarah dan pengakuan internasional. Ini adalah bukti bahwa musik mampu menjadi bahasa universal yang mempererat persahabatan antarbangsa," ucapnya.

Kementerian Kebudayaan, lanjut Menbud Fadli, menyampaikan apresiasi kepada PINKAN Indonesia, atas komitmen dan kontribusinya yang konsisten dalam upaya pelestarian, promosi, dan diplomasi kebudayaan melalui berbagai inisiatif terkait kolintang.

“Peran aktif PINKAN Indonesia telah menjadi bagian penting dalam memperkuat ekosistem warisan budaya, serta memperluas jangkauan kolintang sebagai simbol identitas budaya Indonesia di tingkat nasional maupun internasional. Saya meyakini, salah satu cara terbaik untuk melestarikan budaya adalah dengan terus berkarya, berinovasi, dan merayakannya agar kesinambungan antara generasi tua dan generasi muda tetap terjaga,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, dirinya juga menyampaikan apresiasi kepada Ita Purnamasari, Dwiki Dharmawan, para maestro kolintang, dan Neo Akbar sebagai pemain balafon, atas kontribusi mereka dalam menghadirkan kolaborasi musik lintas budaya yang inspiratif.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|