Janji Gajah Mada pada Gayatri saat Cucu Jadi Raja Muda di Majapahit

2 months ago 25

Janji Gajah Mada pada Gayatri saat Cucu Jadi Raja Muda di Majapahit

Ilustrasi Gajah Mada (Foto: Ist)

MAHAPATIH Majapahit Gajah Mada memenuhi janjinya ketika terjadi peralihan kekuasaan raja. Memang awalnya Gayatri, nenek dari Hayam Wuruk sekaligus ibu kandung Tribhuwana Tunggadewi, raja yang berkuasa khawatir kepada Gajah Mada.

Saat itu, peralihan kekuasaan terjadi dari Tribhuwana Wijayatunggadewi ke anaknya Hayam Wuruk. Kebetulan saat itu Hayam Wuruk yang merupakan cucu dari Gayatri, naik takhta pada usia muda, yakni 16 tahun. Hal ini yang memicu Gayatri khawatir kepada Gajah Mada.

Kekhawatiran Gayatri bukan tanpa alasan. Gayatri beranggapan Gajah Mada bisa saja lupa diri dan haus kekuasaan, sehingga menjadi konflik dengan sang cucu Hayam Wuruk yang diproyeksikan sebagai raja muda. Apalagi, Hayam Wuruk naik takhta saat usianya begitu muda menggantikan Tribhuwana Tunggadewi, ibu kandungnya.

Di tengah minimnya pengalaman Hayam Wuruk sebagai raja muda, Gayatri khawatir cucunya itu diatur sedemikian rupa dalam menjalankan pemerintahan di Majapahit. Kekhawatiran Gayatri ini memang cukup beralasan, karena Gajah Mada sudah menjabat jabatan strategis Mahapatih Majapahit sejak Tribhuwana Tunggadewi bertakhta.

Namun, Gajah Mada dengan luar biasa bisa meyakinkan Gayatri bahwa ia mampu melindungi sang cucu yang bertakhta di Kerajaan Majapahit. Bahkan, Earl Drake, pada "Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit", mengisahkan komitmen Gajah Mada kepada Hayam Wuruk dan menjaga janjinya ke Gayatri.

Hal itu membuat Gayatri luluh dan mengalah. Pertukaran pikiran antara Gayatri dengan Gajah Mada menjadi sesuatu hal yang biasa. Gayatri percaya Gajah Mada tidak menyalahgunakan rencananya itu demi kepentingan sendiri.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|