Mantan pebulutangkis Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo. (Foto: Aziz Indra/Okezone)
JAKARTA – Mantan pebulutangkis ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo prihatin melihat terpuruknya sektor ganda putra Pelatnas PBSI Cipayung. Menurut pemantauan Kevin, salah satu penyebabnya adalah mentalitas pemain yang terlalu mudah menyerah saat bertanding.
Tak bisa dipungkiri kalau ganda putra Pelatnas PBSI Cipayung tengah menjadi sorotan. Dalam turnamen BWF World Tour yang telah dimainkan hingga Juni, belum ada pasangan yang berhasil merebut gelar juara.
Padahal, sektor tersebut merupakan sektor yang diandalkan bisa mendulang prestasi. Nyatanya, prestasi terbaik ganda putra pada semester pertama 2025 adalah hanya menjadi runner up.
Momen itu terjadi kala Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana bermain di All England 2025, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di Indonesia Masters 2025, dan Daniel Marthin/Muhammad Shohibul Fikri pada Swiss Open dan Thailand Masters 2025.
1. Singgung Motivasi Pemain
Terkait melempemnya prestasi ganda putra Indonesia, Kevin menyinggung soal motivasi. Mantan tandem Marcus Fernaldi Gideon ini mengatakan para pemain ganda putra Indonesia harus menanamkan motivasi lebih dalam latihan.
“Pastinya motivasi harus dibiasakan dari latihan. Dari latihan sudah harus tidak gampang mau kalah dan itu otomatis kebawa ke turnamen, di saat tertekan,” kata Kevin kepada wartawan termasuk Okezone, dikutip Senin (7/7/2025).
Kevin Sanjaya Sukamuljo foto Aldhi Chandra
2. Kehilangan Daya Juang
Pria yang kini menjabat sebagai Direktur MNC Vision itu menilai ganda putra Indonesia kini terlihat kehilangan daya juang saat menghadapi situasi sulit dalam pertandingan. Berdasarkan pengalamannya ketika masih menjadi atlet, dia mengaku sering kali masih bisa membalikkan keadaan meski sudah tertinggal, asalkan tetap berusaha lebih dulu.
