Fahmi Firdaus
, Jurnalis-Kamis, 14 Agustus 2025 |07:46 WIB
Dianugerahi Prabowo Bintang Sakti, Ini Kisah Heroik Darius Bayani Habisi Musuh dan Rampas Ratusan Senjata
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto belum lama ini memberikan tanda kehormatan bintang sakti kepada Letda (Purn) Darius Bayani, dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Landasan Suparlan, Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) TNI AD, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Bintang Sakti diberikan sebagai penghargaan kepada prajurit yang menunjukkan keberanian, keperwiraan, dan jasa luar biasa dalam pertempuran atau operasi militer strategis baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Bayani mendapat Bintang Sakti atas jasanya saat berdinas di TNI. Salah satunya dalam Operasi Mapenduma di Papua tahun 1996.
"Serka Bayani adalah putra daerah Papua. Dia terkenal di Kopassus. Orangnya tenang, berani, memiliki kemampuan luar biasa dalam menembak, dan memiliki kemampuan membaca jejak,” tulis Prabowo dalam bukunya berjudul Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto,"dikutip, Kamis (14/8/2025).
“Dalam operasi di Papua beliau biasanya tidak menggunakan sepatu. Hanya memakai celana pendek," sambung Prabowo.
Serka Bayani dalam Operasi Mapenduma bisa masuk ke camp musuh karena mengira bagian dari mereka.
Bahkan, dalam sekali operasi Bayani berhasil menewaskan beberapa musuh dan merebut 3-4 pucuk senjata.
“Secara keseluruhan, Beliau berhasil merebut lebih dari 100 puncuk senjata dari tangan musuh,” ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan, Operasi Mapenduma sangat sulit karena lokasi penyanderaan di dalam belantara Papua. Saat itu, TNI juga belum memiliki satelit, drone dan pesawat pengintai sehingga sangat sulit mendapatkan data intelijen yang mutakhir.
TNI saat itu juga tidak memiliki peta topografis skala 1:50.000, hanya ada peta bagan yang terbuat dari tangan. Peta inilah yang akhirnya diperbanyak.