Anggie Ariesta
, Jurnalis-Selasa, 15 April 2025 |18:51 WIB
Sidang Komisi Bersama ke-13 Indonesia-Rusia tentang Perdagangan, Ekonomi dan Kerja Sama Teknis. (Foto: Okezone.com/MPI)
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Rusia memperkuat kerjasama bilateral melalui Sidang Komisi Bersama ke-13 tentang Perdagangan, Ekonomi dan Kerja Sama Teknis yang digelar di Gedung AA Maramis, Jakarta, hari ini. Pertemuan digelar di tengah meningkatnya tensi perdagangan global akibat kebijakan proteksionis Amerika Serikat (AS).
Pertemuan tingkat tinggi dihadiri Deputi Pertama Perdana Menteri Federasi Rusia, Denis Manturov dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto.
Airlangga mengungkapkan, Rusia menyambut baik keaktifan Indonesia dalam berbagai kerja sama internasional, termasuk keanggotaan di BRICS dan New Development Bank (NDB) yang kini berada di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Tak hanya itu, Presiden Prabowo juga berencana membawa misi budaya sebagai bagian dari diplomasi strategis Indonesia di forum internasional mendatang.
“Menanggapi respons dari Presiden Prabowo, beliau ingin membawa pertukaran budaya. Kami akan membawa delegasi budaya ke St. Petersburg, sesuai dengan permintaan dari pihak Indonesia,” jelas Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menegaskan posisi Rusia sebagai mitra strategis Indonesia, baik di bidang perdagangan, investasi, maupun kerja sama sektor prioritas seperti energi, infrastruktur, dan pertambangan.
“Statistik kami menunjukkan bahwa perdagangan bilateral meningkat di kedua belah pihak dan sektor investasi juga meningkat secara signifikan. Dan kami telah membahas banyak hal sebelumnya, termasuk energi, infrastruktur, pertambangan, dan banyak inisiatif penting lainnya,” ungkapnya.