Waspada! Berlebihan Bermain Gadget Bisa Sebabkan Anak Terkena Brain Rot hingga Keterlambatan Bicara
JAKARTA - Penggunaan gadget pada anak tentunya memiliki banyak manfaat untuk kecerdasan dan melatih kreativitas anak-anak. Namun, di balik itu semua ternyata gadget diibaratkan sebagai pedang bermata dua yang bisa memberikan dampak positif hingga negatif terhadap tumbuh kembang anak.
dr. Mira Dewita, Sp.A seorang dokter spesialis anak dari RS Hermina Jatinegara mengatakan, penggunaan gadget yang berlebihan bisa menyebabkan anak terkena Brain Rot. Gangguan ini merupakan penurunan kognitif atau kemampuan berpikir kritis pada anak akibat paparan konten media sosial yang dinilai memiliki kualitas rendah, misalnya terlalu sering menonton video-video pendek yang hanya berfokus pada sensasi bukan substansi.
Anak-anak sangat rentan terkena Brain Rot karena otak mereka masih dalam masa perkembangan, sehingga dibutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis dan kreatif. Dengan membiarkan anak mengkonsumsi konten digital tanpa pengawasan yang ketat, maka bisa membawa efek negatif pada pertumbuhan si kecil.
“Itu diakibatkan oleh anak yang terpapar berulang kali dengan konten-konten pendek yang berulang-ulang tadi, sehingga menyebabkan anak terbiasa untuk dapat sesuatu secara kepuasan instan dan berulang-ulang,” kata dr. Mira Dewita, Sp.A dalam acara Morning Zone pada Kamis (26/6/2025).
“Karena dia sudah terbiasa dapat konten yang bisa berubah cepat dan instan, jadi kemampuan untuk berpikir kritis, analitisnya akan berkurang dan termasuk kemampuan untuk konsentrasi,” tambahnya.
Penggunaan gadget dapat mengganggu pola pikir dan cara mereka belajar, karena dunia anak sejatinya harus bermain dengan penuh gerak. Dari aktivitas-aktivitas yang melibatkan fisik, kemampuan motorik anak dapat berkembang dengan sempurna.
“Sebenarnya dunia anak itu dunia yang bergerak, bermain, beraktivitas, eksplorasi. Tentu saja yang tadinya anak bisa cerdas, pintar dengan cara bermain, eksplorasi, sekarang anaknya kepintaranya jadi berkurang, karena dia terbiasa tadi dapat sesuatu yang instan, cepat puas dengan yang instan, yang pendek itu diulang lagi. jadi dia tidak terbiasa untuk melakukan suatu aktivitas yang butuh konsentrasi butuh koordinasi
Tak hanya itu, penggunaan gadget juga bisa menyebabkan kemampuan anak dalam berkomunikasi berkurang. Hal ini dikarenakan komunikasi yang terjadi ketika anak sering bermain gadget hanya bersifat satu arah dan tidak ada timbal balik, sehingga dapat menyebabkan kemampuan dalam berkomunikasi dengan lingkungan sosial terhambat.
“Sebenarnya efek gadget tadi seperti kita tahu dia menyebabkan anak menjadi pasif, jadi anak tidak dituntut untuk bicara balik, anak diem aja, diem natap layar aja sudah jadi makanya anak terlambat bicara,” ucap dr. Mira Dewita.