Soroti Game Roblox, Ketua DPR: Diperlukan Reformasi Literasi Digital

2 months ago 24

Achmad Al Fiqri , Jurnalis-Jum'at, 08 Agustus 2025 |09:03 WIB

 Diperlukan Reformasi Literasi Digital

Ketua DPR Puan Maharani (Foto: Dok Okezone)

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti langkah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, yang mengusulkan pelarangan permainan Roblox. Menurutnya, hal itu perlu dimaknai sebagai bentuk perlindungan terhadap keamanan psikososial anak di ruang digital.

Namun, ia mengingatkan kebijakan pelarangan harus disertai strategi literasi digital yang sistemik dan berkelanjutan. "Masalahnya bukan hanya pada game tertentu seperti Roblox. Tantangan kita hari ini adalah bagaimana membekali anak-anak dengan kemampuan kritis dan proteksi sejak dini di tengah banjir konten digital," kata Puan, Kamis (7/8/2025).

Puan menilai perlunya reformasi literasi digital di tengah maraknya konten yang tak cocok untuk anak-anak. “Sehingga memang diperlukan adanya reformasi literasi digital anak di tengah maraknya konten-konten yang sering kali tak cocok bagi anak-anak tapi bisa diakses dengan mudah oleh mereka,” ucapnya.

Menurut Puan, Indonesia membutuhkan pendekatan menyeluruh dalam meningkatkan literasi digital anak-anak. Ia berpandangan, larangan terhadap platform atau game digital tertentu perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci, yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.

"Anak-anak harus dipahamkan, bukan sekadar dicegah. Orangtua dan guru pun perlu dibekali dengan kemampuan membimbing anak menghadapi konten digital, bukan hanya mengawasi,” tegas Puan.

Ia pun mendorong agar Kemendikdasmen segera menjalin kemitraan lintas sektor, termasuk dengan Komdigi, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Puan menekankan pentingnya sebuah sistem terpadu untuk memberikan perlindungan bagi anak di ruang digital.

"Saya mendorong agar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tidak berjalan sendiri. Harus ada kemitraan lintas sektor, termasuk dengan Komdigi, KPAI, dan pelaku industri teknologi untuk merancang Pedoman Nasional Perlindungan Anak di Ruang Digital secara komprehensif dan aplikatif,” ungkap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|