Adu Kekayaan Qatar dengan Amerika Serikat, Bak Bumi dan Langit

5 hours ago 4

Adu Kekayaan Qatar dengan Amerika Serikat, Bak Bumi dan Langit

Adu kekayaan Qatar dengan Amerika Serikat, bak bumi dan langit. (Foto: Okezone.com)

JAKARTA – Adu kekayaan Qatar dengan Amerika Serikat, bak bumi dan langit, meski kedua negara dikenal sama-sama kaya. Namun, cara dan bentuk kekayaan keduanya sangat berbeda.

Di satu sisi, Qatar dikenal sebagai salah satu negara terkaya di dunia berdasarkan pendapatan per kapita, sedangkan Amerika Serikat adalah pemilik ekonomi terbesar secara total. Perbandingan ini memunculkan pertanyaan: siapa sebenarnya yang lebih kaya?

Qatar adalah negara kecil dengan jumlah penduduk hanya sekitar 2,8 juta jiwa. Namun, berkat cadangan gas alam dan minyak bumi yang sangat besar—sekitar 15% dari total cadangan gas dunia—Qatar bisa meraup pendapatan yang luar biasa besar dibandingkan ukuran negaranya.

Menurut situs NCESC pada Rabu (25/6/2025), rata-rata penghasilan per kapita di Qatar diperkirakan mencapai sekitar USD88.000–USD99.000 atau sekitar Rp1,4 miliar–Rp1,6 miliar per tahun. Nilai tersebut jauh melampaui pendapatan per kapita Amerika Serikat yang berada di kisaran USD74.600 (sekitar Rp1,2 miliar).

Keunggulan Qatar tidak hanya terletak pada kekayaan alam. Pemerintahnya, melalui Qatar Investment Authority (QIA), juga melakukan investasi global besar-besaran, termasuk membeli gedung terkenal seperti Empire State Building di New York, Harrods di London, dan berbagai saham di institusi keuangan raksasa seperti Barclays.

Selain itu, keluarga kerajaan Qatar, House of Thani, disebut memiliki kekayaan mencapai USD335 miliar atau sekitar Rp5.362 triliun, menjadikan mereka salah satu keluarga kerajaan terkaya di dunia.

Di sisi lain, Amerika Serikat memiliki PDB (GDP) terbesar di dunia, dengan total sekitar USD30 triliun atau sekitar Rp480.000 triliun, menurut data dari Wikipedia: Economy of the United States dan IMF. Ekonomi Amerika didukung oleh infrastruktur teknologi, pasar saham terbesar (NYSE dan NASDAQ), cadangan emas terbesar di dunia, serta dominasi dolar AS sebagai mata uang global. Negeri Paman Sam juga menjadi produsen utama minyak, gas, dan produk teknologi tinggi.

Namun, kekayaan AS terdistribusi sangat timpang. Data dari Visual Capitalist menunjukkan bahwa 1% warga terkaya menguasai 30% total kekayaan nasional, sementara setengah populasi AS hanya memiliki sekitar 2–3% dari kekayaan negara. Ketimpangan ini menciptakan perbedaan mencolok dengan model ekonomi Qatar, di mana populasi kecil memungkinkan kekayaan tersebar lebih merata di antara warga negaranya.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|