Ramdani Bur
, Jurnalis-Jum'at, 06 Juni 2025 |03:43 WIB
Jamaah haji Indonesia mulai mabit di Muzdalifah. (Foto: Ramdani Bur/Okezone/MCH 2025)
MAKKAH – Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji dari seluruh dunia termasuk Indonesia langsung bergerak ke Muzdalifah pada Kamis, (5/6/2025) malam Waktu Arab Saudi. Mereka menggunakan bus taradudi yang bolak-balik menjemput jamaah dari Arafah ke Muzdalifah.
Setibanya di Muzdalifah, jamaah haji Indonesia langsung melakukan mabit atau bermalam. Muzdalifah secara bahasa berarti Izdilaf yang artinya ijtima’, yaitu berkumpul. Kesimpulannya, kata Muzdalifah itu artinya at-tajammu' atau al-iltiqa, berkumpul atau bertemu.

Andai dilihat jauh ke belakang, Muzdalifah merupakan tempat bertemunya Siti Hawa dan Nabi Adam setelah berpisah ratusan tahun. Peristiwa ini kemudian menjadikan Muzdalifah salah satu rangkaian ibadah haji.
1. Amalan di Muzdalifah
Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan jamaah haji saat berada di Muzdalifah. Beberapa di antaranya mengumpulkan kerikil untuk melempar jumrah aqobah di Mina, Shalat Jama' Maghrib dan Isya, membaca wirid, talbiyah hingga berdoa.
Jika amalan di atas dijalankan, semakin sempurna ibadah para jamaah haji. Namun, tidak semua jamaah haji bergerak ke Muzdalifah setelah wukuf di Arafah.
2. Sekira 67.000 Gunakan Program Murur
Sekira 67.000 jamaah haji Indonesia menggunakan program murur. Program murur adalah momen jamaah haji Indonesia berangkat dari Arafah menuju Mina tanpa turun dari bus saat melintasi Muzdalifah.