Pesawat AIr India jatuh di Ahmedabad pada Juni. (Foto: X)
JAKARTA – Laporan awal mengenai kecelakaan maut pesawat jet Air India yang menewaskan 241 orang pada Juni diperkirakan akan dirilis dalam beberapa hari mendatang, menurut sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut. Menurut salah satu sumber, fokus penyelidikan tersebut telah dipersempit pada pergerakan sakelar kontrol bahan bakar pesawat sebelum kecelakaan terjadi.
Pesawat Boeing 787 Dreamliner dalam penerbangan menuju London pada 12 Juni ketika mulai kehilangan ketinggian setelah mencapai 650 kaki dan jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari Ahmedabad, India. Hanya seorang dari 242 orang di dalamnya yang selamat dari insiden tragis tersebut.
Salah satu sumber mengatakan bahwa investigasi atas kecelakaan Air India berfokus pada pergerakan sakelar kontrol bahan bakar mesin setelah analisis perekam data penerbangan dan suara dari pesawat, serta simulasi oleh Boeing tentang momen-momen terakhir pesawat 787 itu.
Investigasi tersebut belum menimbulkan kekhawatiran langsung terkait kegagalan mekanis, kata sumber tersebut, dan belum ada buletin yang merekomendasikan perubahan pada operasional 787 kepada maskapai.
Boeing menolak berkomentar.
Majalah industri penerbangan, Air Current, pertama kali melaporkan fokus pada sakelar bahan bakar yang membantu menggerakkan kedua mesin pesawat. Tidak jelas tindakan spesifik apa yang melibatkan sakelar bahan bakar yang sedang diselidiki oleh para penyelidik.
Sumber-sumber mengatakan kepada Air Current bahwa informasi yang tersedia mengenai kotak hitam tidak dapat mengesampingkan atau mengecualikan tindakan yang tidak pantas, tidak disengaja, atau disengaja yang mendahului atau mengikuti hilangnya daya dorong sebelum pesawat jatuh.