Prabowo dan Pangeran MBS Sepakati Investasi Rp437.4 Triliun, dari Energi Bersih hingga Petrokimia (Foto: Setpres)
JEDDAH - Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS) menandatangani perjanjian kerja sama investasi senilai USD27 miliar atau setara Rp437,4 triliun (kurs Rp16.200 per USD) dalam pertemuan bilateral di Istana Al-Salam, Jeddah. Perjanjian investasi ini menegaskan komitmen kuat untuk memperluas dan meningkatkan kerja sama strategis di berbagai sektor
Hal tersebut tertulis dalam pernyataan bersama usai pertemuan bilateral, Rabu 2 Juli 2025. Prabowo dan Pangeran MBS menyatakan aspirasi bersama untuk memperkuat kerja sama di sektor kesehatan, khususnya terkait dengan layanan kesehatan haji dan umrah.
“Kedua negara juga menyatakan aspirasi mereka untuk memperkuat kerja sama di sektor kesehatan, khususnya terkait dengan pelaksanaan persyaratan kesehatan haji dan umrah, serta mendukung investasi di sektor kesehatan melalui kerja sama di bidang farmasi, vaksin, dan industri teknologi kesehatan, serta pengembangan sumber daya manusia," dikutip dari pernyataan bersama tersebut, Kamis (3/7/2025).
Selain itu, kedua negara menegaskan pentingnya memperkuat kemitraan di berbagai sektor strategis lainnya. Mulai dari ekonomi digital, sistem peradilan, ketenagakerjaan, kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga, pendidikan dan riset ilmiah, industri dan pertambangan, pertanian, perikanan dan ketahanan pangan, hingga konektivitas penerbangan.
Dalam bidang pertahanan dan keamanan, kedua pemimpin sepakat mempererat kerja sama untuk kepentingan bersama dan kontribusi terhadap stabilitas kawasan serta dunia. Fokus utama mencakup kerja sama kontra-terorisme, penanggulangan ekstremisme, keamanan siber, dan pertukaran informasi serta pelatihan.
"Mereka juga menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama keamanan bersama dan koordinasi dalam isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, termasuk pemberantasan segala bentuk kejahatan, terorisme, dan ekstremisme serta pendanaannya, serta memperkuat kerja sama di bidang keamanan siber dan pertukaran informasi, keahlian, dan pelatihan," tulis pernyataan bersama tersebut.