Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: X)
JAKARTA - Seorang anggota parlemen senior Prancis yang dikenal karena kritiknya yang tajam terhadap Presiden Emmanuel Macron ditemukan tewas di rumahnya. Pihak berwenang menduga kematian Olivier Marleix merupakan bunuh diri.
Marleix, seorang anggota parlemen berusia 54 tahun dari partai konservatif Les Republicains dan anggota lama Majelis Nasional, ditemukan tewas gantung diri di kamar lantai atas kediamannya di Anet, Eure-et-Loir, pada Senin, (7/7/2025) sore, menurut jaksa setempat.
"Pada tahap ini, keterlibatan pihak ketiga dapat dikesampingkan, sehingga bunuh diri menjadi penyebab yang paling mungkin," kata jaksa penuntut umum Frederic Chevallier kepada AFP.
Marleix, seorang anggota parlemen lama dan mantan pemimpin kelompok Les Republicains di parlemen, memainkan peran sentral dalam penyelidikan kebijakan industri Prancis. Ia berulang kali menuduh Presiden Macron melakukan kesalahan dalam penjualan divisi energi perusahaan Prancis Alstom – pemasok utama turbin untuk pembangkit listrik tenaga nuklir – kepada raksasa Amerika Serikat (AS) General Electric pada 2014.
Ia juga berargumen bahwa Macron – yang saat itu menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal di Istana Elysee – telah mengesampingkan atasannya saat itu, Menteri Ekonomi Arnaud Montebourg, dan kemudian menyetujui penjualan kontroversial tersebut tanpa pengawasan yang semestinya.
Dalam surat kepada jaksa penuntut saat itu, Marleix mengecam apa yang ia sebut sebagai "pakta korupsi", dengan mengklaim bahwa individu-individu yang memiliki kepentingan finansial dalam transaksi yang melibatkan Alstom, Alcatel, Technip, dan STX, kemudian muncul sebagai donatur atau penyelenggara kampanye presiden Macron pada 2017. Meskipun pengadilan menolak tuduhan tersebut, Marleix tetap bersuara di depan umum.