Pertamina NRE dan LONGi Green Technology Co Ltd resmi meluncurkan proyek pembangunan fasilitas manufaktur panel surya di Indonesia. (Foto: dok Pertamina)
JAKARTA – Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) bekerja sama dengan LONGi Green Technology Co Ltd secara resmi meluncurkan proyek strategis pembangunan fasilitas manufaktur panel surya (Photovoltaic/PV) di Indonesia.
Inisiatif ini mendukung komitmen Pemerintah Indonesia terhadap pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan bertujuan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap modul solar PV di dalam negeri dan kawasan Asia Tenggara.
Fasilitas ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi sebesar 1,4 GW per tahun, dan akan menggunakan teknologi terbaru dari LONGi sebagai pemimpin global dalam manufaktur solar PV, Hybrid Passivated Back Contact (HPBC) 2.0 tipe N yang dapat menghasilkan modul surya berdaya efisiensi tinggi.
Lokasi proyek solar PV ini berada di Deltamas, Jawa Barat, merupakan wilayah startegis yang memudahkan distrbusi dan rantai pasok dalam proses produksinya. Fasilitas ini nantinya diharapkan dapat menyerap tenaga lokal dan juga meningkatkan perekonomian nasional.
Menurut Eniya Listiani, Dirjen EBTKE Kementrian ESDM, proyek strategis ini akan sangat mendukung proses transisi energi di Indonesia, yang memang menargetkan bauran energi hingga 34,3 persen hingga 2034. Enia berharap proyek ini dapat berjalan lancar, sehingga dapat mendukung RUPTL dengan target tambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 gigawatt (GW).