Peneliti NASA Temukan Pangkalan Nuklir Rahasia AS di Bawah Lapisan Es Greenland

9 hours ago 3

JAKARTA - Ilmuwan NASA telah menemukan kembali pangkalan nuklir Amerika Serikat (AS) yang terbengkalai yang terkubur di bawah lapisan es Greenland sejak Perang Dingin. Penemuan itu terjadi saat peneliti menguji sistem radar baru yang dirancang untuk memindai jauh di bawah es.

Selama penerbangan penelitian di atas Lingkaran Arktik musim semi lalu, tim mendeteksi jaringan luas terowongan dan struktur yang tersembunyi jauh di dalam es. Awalnya peneliti menduga itu adalah sisa-sisa peradaban yang hilang, namun akhirnya terungkap bahwa situs tersebut ternyata adalah pangkalan militer era Perang Dingin.

Situs tersebut kemudian diidentifikasi sebagai Camp Century, sebuah pos militer yang dibangun sebagai bagian dari Proyek Iceworm—proyek rahasia Pentagon yang bertujuan membangun lokasi peluncuran rudal nuklir di bawah es yang dapat menargetkan Uni Soviet, demikian laporan Wall Street Journal.

Penemuan kembali pangkalan ini ini merupakan pengingat luasnya keterlibatan AS dan kehadirannya di Greenland.

Presiden Donald Trump tengah berupaya untuk memperoleh Greenland, sebuah pulau yang luas dan kaya akan sumber daya, namun upayanya menghadapi kritik keras, termasuk dari Denmark, negara pemilik pulau tersebut. Pada Maret Trump mengatakan bahwa ia akan merebut wilayah otonomi Denmark "dengan cara apa pun" dan tidak mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan militer untuk melakukannya.

Camp Century Terkubur di Bawah Lapisan Es

Pemindaian radar mengungkap jaringan luas terowongan terkubur es yang membentang sekira 9.800 kaki (sekira 3 km), yang diidentifikasi sebagai sisa-sisa pos militer rahasia AS yang dikenal sebagai Camp Century, demikian dilansir Newsweek.

Sebagian dibangun pada 1959 saat Perang Dingin sedang berlangsung, Camp Century ditinggalkan pada 1967 karena lapisan es Greenland yang terus bergeser terlalu tidak stabil untuk mendukung jaringan peluncur rudal balistik bawah tanah yang direncanakan. Saat ini, pangkalan itu terkubur di bawah es sedalam setidaknya 100 kaki (30 meter).

Ilmuwan NASA Chad Greene, yang menjadi bagian dari tim yang membuat penemuan tersebut pada musim semi lalu, mengatakan: "Rasanya seperti terbang di atas planet lain, dan sulit membayangkan siapa pun atau apa pun dapat bertahan hidup di sana."

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|