Fahmi Firdaus
, Jurnalis-Sabtu, 12 Juli 2025 |22:24 WIB
Kapolri Terima Anugerah Adat Ingatan Budi, Simbol Kecintaan Masyarakat Melayu
PEKANBARU – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menerima anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, dalam sebuah prosesi adat yang khidmat di Balai Adat LAM Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Sabtu (12/7/2025).
Dalam prosesi adat tersebut, Kapolri dikenakan tanjak sebagai tanda kehormatan, selempang yang menyimbolkan keagungan dan perlindungan, keris sebagai simbol kekuatan, serta kalung pingat sebagai pengikat persaudaraan.
Puncak prosesi ditandai dengan tepuk tepung tawar, yakni ritual adat berupa percikan air dan dedaunan sebagai lambang harapan, doa keselamatan, dan kebijaksanaan.
“Anugerah ini adalah pengingat bahwa setiap langkah pengabdian harus berakar pada budi dan nilai-nilai luhur. Ini akan menumbuhkan kebaikan yang dikenang dan dirasakan oleh masyarakat,” kata Jenderal Sigit.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan, menjelaskan, penghargaan tersebut merupakan simbol kecintaan masyarakat terhadap sosok Kapolri yang selama ini dinilai berhasil menjaga stabilitas keamanan di Riau secara humanis dan berkelanjutan.
“Kami melihat pemberian Anugerah Adat Ingatan Budi ini sebagai bukti kecintaan masyarakat dan tokoh adat Riau terhadap Kapolri yang telah menjaga wilayah ini tetap aman dan kondusif,” ujar Edi Hasibuan.
Edi juga menyoroti peningkatan kualitas pelayanan Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit, termasuk di jajaran Polda Riau. Menurutnya, kehadiran Polri di wilayah ini makin dirasakan masyarakat sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom.
“Banyak masyarakat merasakan bahwa polisi sekarang lebih dekat, lebih melayani, dan mengayomi dengan pendekatan yang lebih humanis,” ujar Edi.
