Achmad Al Fiqri
, Jurnalis-Jum'at, 08 Agustus 2025 |08:30 WIB
Ahli digital forensik, Rismon Sianipar (Foto: Tangkapan layar iNews TV)
JAKARTA – Ahli digital forensik, Rismon Sianipar, meminta Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), berjiwa ksatria dengan mengungkap "orang besar" yang dianggap membekingi isu ijazah palsu. Bila tak menyebut sosok orang besar itu, ia menilai Jokowi pengecut.
Hal itu diungkap Rismon dalam program Interupsi bertajuk "Sebut Ada Orang Besar, Jokowi di Somasi," yang disiarkan iNews TV, Kamis (7/8/2025).
"Kalau dia mantan Presiden dan jiwa ksatrianya ada, sebutkan saja siapa gitu loh. Jangan pendukungnya yang jadi ribut untuk klarifikasi. Orang besar itu siapa, sebutkan nama! Gitu saja kok repot," ujar Rismon.
Rismon menilai isu "orang besar" yang membekingi ijazah palsu sengaja digulirkan agar publik tak fokus. Dengan begitu, kata dia, para pendukung Jokowi bisa tampil untuk mengklarifikasi.
"Padahal kan jelas, harusnya kalian bujuk saja Jokowi sebagai ksatria menunjukkan ijazahnya yang katanya asli. Jangan bawa-bawa sedikit-sedikit UGM, Bareskrim. UGM itu juga isinya bukan malaikat semua," ujar Rismon.
Sebelumnya, Jokowi mengaku memiliki firasat kuat, ada agenda politik besar di balik isu tuduhan ijazah palsu yang ditujukan kepadanya, serta wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu disampaikan usai Sholat Jumat di kediamannya, Jumat 25 Juli 2025. "Saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu, maupun pemakzulan. Artinya ada orang besar, ada yang memback up," ungkap Jokowi.
(Arief Setyadi )