Ini Hukuman Menghardik Anak Yatim dalam Islam (Freepik)
JAKARTA - Allah SWT melarang umat Islam berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim, termasuk tidak boleh menghardiknya. Pasalnya, anak yatim selalu berada dalam penjagaan dan perlindungan-Nya.
1. Anak Yatim
Anak yatim termasuk golongan yang diutamakan Allah SWT. Allah SWT meminta umat-Nya menyayangi dan menyantuni mereka. Nabi Muhammad SAW juga meminta umat Islam memuliakan anak yatim. Bahkan, Rasul bersabra, orang-orang yang menyayangi anak yatim adalah orang yang baik budinya dan berakhlak mulia. Perkataan Rasul itu tertuang dalam hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud:
"Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, laksanakan pula ia dalam masa keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim, dan berbuat baiklah kepada tetangga.” (HR. Ahmad & Abu Dawud)
2. Hak-Hak Anak Yatim
Sama seperti manusia lainnya, anak yatim memiliki sederet hak yang harus dipenuhi oleh orang dewasa di sekitarnya. Hak-hak tersebut sebagai berikut, sebagaimana dihimpun Okezone pada Jumat (11/7/2025):
Berhak Dapat Perlindungan
Allah SWT berfirman dalam Surat Ad-Dhuha ayat 6, anak yatim berhak untuk diberikan perlindungan, layaknya Dia melindungi Nabi Muhammad SAW yang merupakan seorang yatim.
“Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu (Muhammad).” (QS. Ad-Dhuha: 6)
Berhak Diperlakukan Baik
Dalam Surat Ad-Dhuha, Allah SWT berfirman tidak ada yang boleh berlaku sewenang-wenang terhadap anak-anak yatim.
“Maka terhadap seorang anak yatim piatu maka janganlah engkau berlaku sewenang-wenang” (QS. Ad-Dhuha: 9).