Kapal Feri Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali (foto: dok ist)
JAKARTA - Selat Bali merupakan jalur pelayaran penting yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali. Meski vital, jalur ini kerap menyisakan cerita duka karena sejumlah kapal penyeberangan yang karam. Berikut rangkaian peristiwa tersebut:
1. KMP Rafelia II (4 Maret 2016)
Kapal feri ini tenggelam di tengah pelayaran dari Gilimanuk ke Ketapang setelah diduga mengalami kelebihan muatan dan diterjang cuaca buruk. Akibatnya, kapal miring dan akhirnya terbalik hanya dalam hitungan menit. Tragedi ini menewaskan setidaknya tujuh orang, termasuk kru dan penumpang, sementara kendaraan barang habis tenggelam bersama kapal.
2. KMP Labitra Adinda (17 Mei 2018)
KMP Labitra Adinda mengalami kebakaran saat berlayar di perairan Selat Bali pada Kamis, 17 Mei 2018. Kapal tersebut mengangkut total 13 orang, yang terdiri dari 12 penumpang dan 18 awak kapal. Selain penumpang, kapal juga memuat 23 unit kendaraan, di antaranya 5 truk besar, 5 truk tronton, 10 truk ukuran sedang, 1 mobil pribadi, serta 2 sepeda motor.
3. KMP Yunicee (29 Juni 2021)
Saat hendak bersandar di Pelabuhan Gilimanuk, kapal ini terbalik oleh gelombang besar dan arus deras. Kapal tercebur dan tenggelam cepat—dalam waktu sekitar lima menit. Data mencatat tujuh korban tewas, sedangkan puluhan lainnya berhasil diselamatkan.