Besaran Gaji Eks Marinir Satria Arta Kumbara, Tentara Bayaran Rusia yang Minta Pulang ke RI

10 hours ago 8

Besaran Gaji Eks Marinir Satria Arta Kumbara, Tentara Bayaran Rusia yang Minta Pulang ke RI

Besaran Gaji Eks Marinir Satria Arta Kumbara, Tentara Bayaran Rusia yang Minta Pulang ke RI (Foto: X)

JAKARTA - Mengungkap besaran gaji eks prajurit Marinir Satria Arta Kumbara, tentara bayaran Rusia yang minta dipulangkan ke Indonesia. Satria Arta Kumbara sempat viral karena bergabung dengan Kementerian Pertahanan Rusia untuk menjadi tentara bayaran.

Atas tindakan tersebut, ternyata membuat status Satria Arta Kumbara sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) hilang. Dirinya pun memberikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Luar Negeri Sugiono.

“Mohon izin, Bapak. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila karena ketidaktahuan saya, menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya kewarganegaraan saya,” kata Satria yang dikutip dari akun TikTok @zstrom689, Selasa (22/7/2025).

Satria memohon kepada Presiden Prabowo untuk membantunya menghentikan kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia dan memulihkan kembali statusnya sebagai Warga Negara Indonesia. Menurutnya, pekerjaan yang dijalaninya saat ini semata-mata dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup.

“Mohon kebesaran hati Bapak untuk membantu mengakhiri kontrak saya tersebut dan mengembalikan hak kewarganegaraan saya untuk kembali ke Indonesia,” tandasnya.

Lantas, berapa gaji Satria Kumbara sebagai tentara bayaran Rusia?

Beberapa sumber internasional menyebutkan bahwa tentara bayaran di Rusia menerima bayaran sekitar 3.000 euro per bulan, atau sekitar Rp57,2 juta (dengan kurs Rp19.094 per euro). Namun, ada pula laporan lain yang menyatakan bahwa Rusia menawarkan gaji minimal USD1.200 per bulan, atau sekitar Rp19,5 juta, bagi orang yang bersedia bergabung dengan militer mereka.

Kementerian Pertahanan Rusia sendiri mengonfirmasi bahwa sejumlah tentara bayaran berasal dari kawasan Asia Tenggara, dan proses perekrutan dilakukan langsung dari luar negeri.

Rusia juga menggunakan tentara bayaran dalam perang, yang paling terkenal adalah Grup Wagner, yang didirikan Yevgeny Prigozhin.

Secara hukum internasional, status sebagai tentara bayaran tidak secara eksplisit dikategorikan sebagai tindak kejahatan. Namun, banyak negara memberlakukan sanksi pidana bagi warganya yang terlibat dalam konflik bersenjata di luar negeri. Bentuk hukuman yang dijatuhkan pun beragam, mulai dari hukuman penjara hingga pencabutan status kewarganegaraan.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|