Anggota Komisi V DPR Cecar Menhub soal Manifes KMP Tunu Pratama Jaya (Foto: Istimewa)
JAKARTA - Komisi V DPR RI menggelar rapat kerja bersama dengan Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Salah satu hal yang disorot ialah mengenai manifes kapal tersebut.
Awalnya, Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, mempertanyakan terkait manifes KMP Tunu Pratama Jaya. Sebab menurutnya, banyak informasi di media yang tersebar mengenai korban yang ditemukan, namun tidak ada dalam manifes penumpang.
"Apakah benar, Pak Menteri, ini tidak ada manifesnya? Kalau memang tidak ada, saya rasa ini salah satu sisi yang kita perbaiki, bagaimana kita mencari korban dan seterusnya kalau data kita tidak punya?" tanya Lasarus dalam Rapat Kerja Bersama pada Selasa (8/7/2025).
Menimpali Lasarus, Anggota Komisi V DPR RI, Mori Hanafi, justru bernada lebih mencecar. Sebab dia meyakini dalam sebuah penyebrangan kapal tak pernah ada manifes penumpang.
"Izin, Pak, penyebrangan feri itu tidak ada manifes, jadi kalau kita pakai mobil dia cuma tanya berapa orang, oh enam orang, nah enam orang itu tidak dicatat, Pak Ketua," ucap Mori.
Mori lantas mempertanyakan kembali informasi manifes yang selama ini menyebut masih ada puluhan korban yang hilang. Ia heran apakah jumlah orang di manifes sama dengan jumlah penumpang yang menaiki kapal itu.
"Saya enggak tahu, Pak Menteri tahu enggak nama-nama yang hilang siapa, Pak? Bapak menyampaikan beberapa hari ini ada 26 orang yang hilang. Pertanyaan saya, Bapak pasti enggak 26 yang hilang? Pertanyaan kedua, mana nama-nama yang hilang yang Bapak maksud itu?" tanya Mori.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, kemudian menjawab pertanyaan anggota legislatif tersebut. Dudy meyakini manifes penumpang ada, dirinya juga berjanji akan meminta PT. ASDP untuk merilis siapa-siapa saja korban yang masih hilang.
"Mohon maaf, Bapak, di dalam angkutan penyebrangan ada manifesnya, Pak, karena itu tiket dibeli, Pak, ada yang melalui online dan harus mencatatkan namanya," kata Dudy.