Analisis Baru Bantah Mitos Tentang Baterai EV, Ternyata Bisa Lebih Awet dari Mobilnya

5 hours ago 4

Analisis Baru Bantah Mitos Tentang Baterai EV, Ternyata Bisa Lebih Awet dari Mobilnya

Ilustrasi. (Foto: Honda)

JAKARTA - Salah satu mitos yang paling sering beredar tentang mobil listrik adalah seputar baterai yang besar dan mahal. Keawetan baterai mobil listrik kerap dipertanyakan dan membuat orang ragu untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan ini, karena khawatir biaya penggantiannya yang akan menguras kantong.

Nyatanya, semakin banyak data yang membantah mitos tersebut dan memberikan pandangan yang lebih positif bagi pemilik kendaraan listrik saat ini dan di masa mendatang. Ini tentu tidak terlepas dari perkembangan teknologi kendaraan listrik (EV) yang sangat cepat, termasuk pada baterai.

Analisis terkini dari perusahaan telematika Geotab, yang memantau lebih dari 10.000 kendaraan listrik, menunjukkan bahwa baterai EV rata-rata sangat tangguh. Studi tersebut mengungkapkan bahwa sebagian besar paket daya ini secara teoritis dapat bertahan selama dua dekade.

Dilansir ArenaEV, analisis tersebut mengungkapkan bahwa baterai EV mengalami kehilangan kapasitas sekira 1,8 persen per tahun secara rata-rata. Ini berarti pengurangan bertahap dalam jangkauan awal kendaraan, tetapi itu bukanlah kegagalan yang sangat besar. Setelah 20 tahun di jalan, EV masih dapat mempertahankan sekitar 64% dari jangkauan awalnya - angka yang sangat praktis bagi banyak pengemudi.

Perlu dicatat bahwa penurunan ini bukanlah garis lurus, dan baterai cenderung kehilangan sedikit lebih banyak kapasitas dalam beberapa tahun pertama masa pakainya, setelah itu penurunan melambat dan stabil untuk jangka waktu yang lama. Penurunan terakhir yang lebih signifikan biasanya hanya terjadi di akhir masa pakai baterai.

Analisis ini menunjukkan bahwa ketakutan akan kegagalan baterai yang tiba-tiba dan total tampaknya sebagian besar tidak berdasar. Studi pada kendaraan listrik yang diproduksi dalam dekade terakhir menunjukkan tingkat kegagalan baterai kurang dari 0,5%, menjadikannya kejadian langka secara statistik.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|