Anak Roro Fitria Alami Food Intolerance Usai Makan Salmon, Bibir Bengkak hingga Diare
JAKARTA – Roro Fitria membagikan kabar kurang menyenangkan terkait kondisi kesehatan anak semata wayangnya, Baby Sulthan. Sang buah hati mengalami pembengkakan bibir setelah menyantap salmon yang diduga menjadi pemicu reaksi food intolerance.
Kejadian ini bermula saat Roro dan putranya mengikuti kegiatan Family Camp bersama sejumlah ustadz ternama di kawasan Bandung pada 4 Juli 2025. Mereka menginap selama tiga hari di salah satu hotel yang menjadi lokasi acara.
“Di hari pertama, setelah makan di restoran hotel—tepatnya salmon—10 menit kemudian Baby Sulthan badannya panas. Habis makan, kita langsung pindah ke ruangan kajian,” ungkap Roro Fitria saat ditemui di kawasan Tendean, Mampang, Jakarta Selatan.

Tak hanya demam, kondisi Baby Sulthan makin mengkhawatirkan. Bibirnya mulai membengkak disertai mual, muntah, dan diare yang berlangsung cukup lama.
“Dia juga muntah-muntah, dan hari kedua itu sampai diare berulang sampai tadi pagi. Karena ada beberapa kegiatan yang nggak bisa Nyai tinggalkan, akhirnya kita pulang ke Jakarta lebih awal,” lanjut Roro.
Sebelum kembali ke Ibu Kota, Roro sempat membawa anaknya ke rumah sakit di Bandung untuk mendapat penanganan medis. Hasil pemeriksaan menyatakan Baby Sulthan mengalami food intolerance, kemungkinan besar karena pengolahan makanan yang tidak tepat.
“Sekarang masih dalam masa pemulihan di rumah. Jadi ini bisa dikategorikan sebagai food intolerance atau keracunan makanan,” ujarnya.
Tak tinggal diam, Roro mencoba meminta pertanggungjawaban dari pihak hotel. Namun, respons yang diterima justru membuatnya kecewa.
“Nyai dan manajer sempat bicara langsung dengan duty manager hotel, tapi responsnya malah acuh tak acuh. Bahkan bilang mau investigasi ke pihak rumah sakit. Itu artinya mereka nggak percaya hasil diagnosa,” tegasnya.
Roro juga mempertanyakan rencana uji laboratorium yang akan dilakukan oleh pihak hotel, mengingat kejadian sudah terjadi beberapa hari sebelumnya.
“Katanya mau uji lab, tapi buat apa? Emangnya uji lab-nya bisa sesuai dengan makanan yang disajikan pada tanggal 4? Kan nggak mungkin. Naif banget kalau jawabannya seperti itu,” sambungnya.