Kondisi di dalam pusat penahanan imigran Alligator Alcatraz. (Foto: X)
JAKARTA - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka pusat penahanan imigrasi baru di lokasi yang dipenuhi dengan buaya dan ular piton. Para aktivis menyebut “penjara” yang dibangun hanya dalam waktu delapan hari itu memiliki kondisi yang tidak manusiawi.
Lokasi Penuh Buaya dan Piton
Pusat penahanan imigrasi baru itu mendapat julukan 'Alligator Alcatraz’ oleh para anggota Parlemen Partai Republik. Fasilitas tersebut dibangun berada di tengah Cagar Alam Big Cypress yang penuh dengan hewan liar, termasuk aligator dan ular piton, memberikannya kesan ekstrem.
Penamaan ‘Alcatraz’ sendiri merujuk pada penjara terkenal dan terisolasi di Teluk San Francisco yang kini menjadi destinasi wisata.
Selain berada di lingkungan berbahaya, pusat penahanan tersebut hanya memiliki deretan tempat tidur susun yang dikelilingi pagar kawat dan beratapkan tenda putih. Tenda-tenda tersebut terletak di dekat landasan pacu yang siap untuk menerbangkan para deportasi dengan cepat.
Fasilitas tersebut diprediksi mampu menampung hingga 5.000 orang, namun sejak awal telah mendapat penolakan dari kelompok adat dan pecinta lingkungan setempat dan aktivis, karena lokasi pembangunannya dan kondisi fasilitas yang dianggao tak manusiawi.