4,5 Juta Penumpang Mudik Naik Kereta Api di Lebaran 2025. (Foto: Okezone.com/KAI)
JAKARTA - PT KAI (Persero) mencatat menyelenggarakan angkutan Lebaran 2025 dengan melayani 4.508.137 pelanggan kereta api, baik jarak jauh maupun lokal di seluruh wilayah operasionalnya di Pulau Jawa dan Sumatera.
1. Masa Angkutan Lebaran 2025
Masa angkutan Lebaran 2025, yang berlangsung sejak 21 Maret hingga 11 April 2025, tercatat kapasitas tempat duduk yang disediakan sebanyak 4.591.510 seat, terdiri atas 3.443.832 seat KA jarak jauh dan 1.147.678 seat KA lokal.
"Per 11 April 2025 pukul 07.00 WIB, tiket yang terjual telah mencapai 4.663.676, atau sekitar 101,57 persen dari total kapasitas yang disediakan," kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba di Jakarta.
2. Pelayanan dalam Angkutan Lebaran 2025
Menurutnya, dalam keberhasilan layanan selama angkutan Lebaran 2025, KAI tidak lupa memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para komunitas pecinta kereta api (Railfans) yang turut ambil bagian dalam membantu pelayanan di stasiun.
"Atas nama manajemen KAI, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan yang telah mempercayakan perjalanan Lebaran kepada KAI, serta kepada para komunitas Railfans yang telah menunjukkan bahwa kolaborasi dan semangat gotong-royong adalah kekuatan kita bersama," kata Anne.
3. Pemudik Apresiasi Petugas KAI
Lebih dari 90 persen pemudik mengungkapkan apresiasinya terhadap petugas PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang bertugas baik di stasiun maupun di dalam kereta, selama masa arus milir atau balik Lebaran 2025.
Direktur Komersial, Pengembangan Bisnis, dan Teknologi Informasi (TI) Perum LKBN ANTARA Jaka Sugiyanta mengatakan petugas KAI dinilai tanggap dan proaktif, terutama dalam hal memastikan kenyamanan penumpang.
"Ini menunjukkan upaya nyata KAI dalam menjaga keamanan dan ketertiban baik di stasiun maupun di dalam kereta," kata Jaka.
Survei mengulas kategori layanan dan fasilitas di stasiun; layanan dan fasilitas di kereta; pembelian tiket; dan dampak sosial penggunaan kereta api.
Lebih dari 80 persen responden menyatakan kebersihan ruang tunggu dan ketersediaan ruang tunggu di stasiun sudah sangat baik.
Tak kalah penting, hampir 80 persen responden sepakat KAI telah menghadirkan kesediaan dan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas.
Jaka melanjutkan walaupun boarding manual masih mendominasi (54,7 persen), namun fitur boarding face recognition sudah cukup banyak digunakan (45,3 persen).
"Ini menjadi PR bagi KAI untuk lebih meningkatkan awareness fitur face recognition kepada masyarakat agar proses boarding jadi lebih cepat lagi," tutur Jaka.