Iren Leleng
, Jurnalis-Senin, 04 Agustus 2025 |02:27 WIB
Ilustrasi Anjing sebagai yang menularkan rabies/Foto: FreePik
FLORES – Kasus gigitan anjing yang diduga terinfeksi rabies di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus menunjukkan tren kenaikan. Data Dinas Kesehatan mencatat, delapan warga dilaporkan meninggal dunia akibat gigitan hewan penular rabies (HPR) sejak 2023.
Sekretaris Dinas Kesehatan Manggarai Timur, Pranata Kristiani Agas, menjelaskan jumlah kasus gigitan anjing masih tergolong meningkat.
“Pada 2023 tercatat 1.919 kasus gigitan, dua di antaranya berujung kematian. Tahun 2024, jumlah kasus naik menjadi 1.926 dengan empat korban jiwa. Sementara hingga Juni 2025, sudah ada 1.394 kasus dan dua kematian,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Pranata menjelaskan bahwa seluruh kasus tersebut masih berstatus suspek rabies, mengingat belum tersedianya fasilitas laboratorium untuk memastikan diagnosis melalui pemeriksaan otak hewan pembawa virus rabies.
Kendati demikian, ia memastikan bahwa pasokan vaksin anti-rabies (VAR) dan serum anti-rabies (SAR) masih tersedia dan dapat diakses masyarakat.