Modifikasi cuaca (Foto: BNPB/Okezone)
JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang telah memasuki hari keempat pada Kamis 10 Juli 2025. Bahan semai ditaburkan ke angkasa sebanyak total 16 ton melalui 18 sorti penerbangan, meliputi 12,4 ton Natrium Klorida (NaCl) dan 3,6 ton Kalsium Oksida (CaO).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan langkah ini merupakan respons darurat pemerintah setelah sebelumnya, pada Minggu 6 Juli 2025, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah barat Jawa dan menyebabkan beberapa bencana banjir di sejumlah lokasi.
"OMC bertujuan untuk mengurangi hujan dengan intensitas tinggi yang diperkirakan masih akan turun pada dasarian pertama Juli 2025," ucap Abdul di Jakarta, Jumat (11/7/2025).
Abdul menambahkan, dua unit pesawat Caravan dengan registrasi PK-DPI dan PK-SNL yang disiagakan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, bergantian menebarkan bahan semai di atas langit Pesisir Utara dan Pesisir Selatan Jawa Barat dalam 24 jam secara berkala. Wilayah penaburan bahan semai diprioritaskan di wilayah perairan utara Karawang, Bekasi, Indramayu, dan sekitarnya, termasuk wilayah yang menjadi hulu sungai yang berhilir di daerah rawan bencana banjir Jabodetabek.
Secara teknis, dua pesawat berkapasitas maksimal satu ton bahan semai itu mengangkut dan menaburkan NaCl sebagai bahan kimia serupa garam yang dapat membantu proses kondensasi awan dan memicu turunnya hujan.
"Sejak empat hari dilaksanakannya OMC, Satgas Gabungan OMC Jabodetabek mencatat penurunan intensitas hujan yang signifikan antara 30–60 persen di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Bahkan dalam dua hari ini, cuaca Jakarta dalam kondisi terik tanpa hujan," jelasnya.